WWW.SINYALMAGZ.COM – Sejumlah negara termasuk Indonesia geger oleh World ID. Ini adalah proyek yang digagas Tools for Humanity, yang tak lain anak perusahaan OpenAI. World ID didirikan pada Juli 2023 yang bertujuan menciptakan sistem identitas digital global bernama World ID melalui pemindaian iris mata menggunakan perangkat khusus bernama Orb.
Tentu saja World ID tak berjalan sendiri. World ID terintegrasi dengan mata uang kripto Worldcoin atau disingkat WLD. WLD disiapkan untuk mendorong adopsi dan inklusi keuangan.
Pendek kata World ID adalah sistem identitas digital berbasis blockchain yang menggunakan teknologi Proof of Personhood (PoP). Teknologi ini memverifikasi bahwa pengguna adalah manusia, bukan bot, apalagi AI yang kian mudah dibuat dan sangat menyerupai manusia. Oleh karena itu model verifikasi yang dilakukan paling presisi adalah melalui pemindaian iris mata menggunakan Orb.
Orb sendiri merupakan perangkat dengan sensor multispektral yang menangkap pola iris unik. Setelah diverifikasi, pengguna menerima World ID yang dapat digunakan untuk mengakses layanan digital. Apa saja yang dapat diakses?
Banyak sekali. Ibarat sebuah negara dengan berbagai unsurnya yang dalam dunia digital menggunakan aplikasi Web3 atau sistem pemerintahan digital. Munculnya persoalan bahwa data iris mata pendaftar yang dapat disalahgunakan, mulanya ditentang oleh World ID. Mereka mengklaim data iris dihapus setelah pemindaian, hanya menyimpan hash terenkripsi untuk menjaga privasi.
Seperti di dunia nyata, World ID memerlukan mata uang untuk melakukan berbagai transaksi. Hadirnya Worldcoin adalah token utilitas yang mendukung ekosistem World ID. Mulanya token ini diberikan sebagai insentif kepada pengguna yang mendaftar dan memverifikasi identitas mereka.
Misalnya, pengguna baru dapat menerima alokasi gratis, seperti 43,08 WLD per bulan selama setahun di Indonesia. WLD juga berfungsi sebagai alat tata kelola, memungkinkan pemegang token memberikan suara pada pengembangan protokol. Total pasokan awal WLD adalah 10 miliar token, dengan 75% dialokasikan untuk komunitas. Nilai 1 WLD kira-kira setara dengan 0,93 USD.
Selain World ID sebagai medium interaksi dan Worldcoin selaku mata uang atau crypto currency ada pula World App. Ini adalah aplikasi resmi yang menjadi antarmuka untuk World ID dan WLD.
Dengan World App, pengguna atau warga World ID memungkinkan untuk mengelola token, menyimpan World ID, dan mengakses ekosistem Worldcoin. Pengguna harus mengunduh aplikasi, menjadwalkan verifikasi di lokasi Orb, dan menyelesaikan proses pemindaian untuk mendapatkan World ID dan token WLD.
Pembuat World ID menyatakan bahwa Worldcoin dibuat untuk membangun jaringan identitas dan keuangan global yang inklusif. Ditujukan utamanya untuk populasi tanpa akses perbankan (unbanked). Misalnya saja di berbagai negara miskin dan negara berkembang yang masih banyak masyarakatnya tak memiliki rekening bank biasa.
Sehingga diharapkan World ID dapat mengatasi masalah bot dan penipuan digital melalui verifikasi manusia. Juga mendorong inklusi keuangan melalui distribusi WLD sebagai bentuk Universal Basic Income (UBI). Bahkan kelak menciptakan sistem identitas terdesentralisasi yang menjaga privasi melalui zero-knowledge proofs (ZKP). Teknologi ini memungkinkan pengguna membuktikan bahwa mereka memiliki informasi tanpa harus memberikan informasi itu secara langsung. Sederhananya, ZKP dapat digunakan untuk membuktikan bahwa seseorang mengetahui sesuatu tanpa harus memberi tahu orang lain apa yang mereka ketahui.
Kehebohan di Indonesia justru pada kriptonya yakni Worldcoin. Banyak orang tertarik lantaran mendapatkan imbalan Rp200.000 hingga Rp 800.000 untuk pendaftar yang memindai iris mata.(*)


