Asus Zenfone C, Eksistensi Simbol Kelas Bawah

sinyal.co.id

Pasar yang kompetitif membuat Asus Zenfone C harus bekerja keras untuk eksis.

Pasar yang kompetitif membuat Asus Zenfone C harus bekerja keras agar eksis.

Asus sudah terkenal dengan produk jempolan yang kompetitif di harga. Seri Zenfone sudah membuktikan keperkasaannya merangsek di kelas menengah ke bawah. Mulai dari Zenfone 4, 5, 6, dan terakhir Zenfone 2.

Tak ingin kehilangan momentum, Zenfone C pun dilempar ke belantara pasar ponsel tanah air. Banderol sejutaan kembali disematkan. Tujuannya, menggoyang pasar Xiaomi Redmi 2 dan Android One yang sudah menancapkan kuku lebih dulu. Berhasil? Belum tentu. Karena perlu pembuktian yang tidak sebentar. Butuh waktu agar pasar tergoda dan kepincut.

Desain (Nilai: 6,5)

Desain (i)Sama dengan sang kakak, Zenfone C masih menggunakan lekuk bodi yang serupa. Berbahan material doff di-cover belakang dengan guyuran merah marun. Untuk sudut, keempatnya menumpul sehingga terlihat lebih dinamis.

Yang terlihat berbeda ada pada dimensi. Zenfone C terlihat lebih mungil dengan ukuran 136,5 x 67 x 10,9 mm. Lebih handy ketika harus digenggam saat bertelpon. Namun, sedikit kurang nyaman ketika digunakan untuk bermultimedia. Pasalnya luas layar hanya 4,5 inch.

Pada detil bodi, Zenfone C melokalisir tombol power dan volume di tepi kanan. Sementara untuk port charger di tepi bawah dan jack audio female di tepi atas. Di punggung bodi, kamera dan flash sudah nangkring berdampingan. Di bawahnya, speaker bodi sudah standby untuk memuntahkan suara.

Pindah ke layar, teknologi IPS LCD digunakan sebagai pemanja mata. Kerapatan pixels 480 x 854 (~218 ppi pixel density) dimiliki. Terlihat kurang tajam memang, maklum ponsel sejutaan. Namun saat dikomparasi dengan Lenovo A536 resolusinya tak kalah lho. Malah lebih unggul, karena A536 hanya ~196 ppi.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled