Ilmuwan Kembangkan Software Pendeteksi Kematian

SINYALMAGZ.com – Di zaman modern ini, software multimedia telah berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan software sendiri dipengaruhi dengan tingginya kebutuhan elektronik manusia setiap tahunnya.

Bahkan, saking bamyaknya macam-macam software, sekelompok ilmuwan di Stanford University, Amerika Serikat (AS), diketahui telah mengembangkan sebuah software dengan kemampuan yang tidak biasa.

Pasalnya, software tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi kapan manusia bisa mati, dengan akurasi yang nyaris sempurna.

Menurut keterangan para ilmuwan, seperti dilansir dari Mirror, Kamis (17/1/2019), keakuratan software tersebut dalam memprediksi kematian seseorang setidaknya bisa mencapai 90 persen.

Namun, software pendeteksi kematian tersebut nyatanya tidak bisa memprediksi kematian manusia dalam segala kondisi. Software itu hanya bisa memprediksi kematian manusia dalam kondisi kritis, seperti korban kecelakaan berat atau juga mengindap penyakit dalam hingga koma.

Dengan demikian, software pendeteksi kematian tersebut tidak bisa memvonis kapan manusia biasa mati selayaknya Tuhan.

Diketahui, software itu menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang dilatih ilmuwan dengan menggunakan analisis 160.000 pasien dewasa dan anak-anak dari rumah sakit Stanford dan Lucile Packard.

Dari situ, software mempelajari rekam jejak kesehatan pasien seperti diagnosis, prosedur yang dilakukan, dan jenis obat apa yang dikonsumsi.

Setelah itu, software akan menggunakan algoritma yang sudah diaplikasikan ke lebih dari 40.000 pasien aktif dengan kondisi kritis. Software akan mempelajari kondisi pasien dan memperingati dokter jika pasien mengalami kondisi yang lebih buruk atau mengarah ke kematian.

Data yang dipelajari software memungkinkan kami untuk menciptakan model prediksi kematian pasien dengan kondisi kritis. Kami pun bisa terbantu karena bisa mengantisipasi untuk setidaknya menyelamatkan nyawa pasien. Yang pasti, kami semua berusaha.”, ujar Anand Avati, salah satu ilmuwan Stanford University.

Memprediksi kematian lewat teknologi seperti ini bukan menjadi hal pertama. Pada 2015, tim dokter Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, AS, juga pernah mengembangkan sebuah komputer super yang dapat memprediksi kemungkinan kematian seseorang dengan akurasi yang sangat tinggi.

Komputer ini juga telah digunakan oleh beberapa pasien di The Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston.

Dikatakan, komputer tersebut mampu mengetahui penyakit lebih baik dari dokter biasa, sehingga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit secara cepat.

Diharapkan dengan diagnosis yang cepat, dapat dilakukan penanganan yang juga tepat.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled