XL Corner: Versi Baru Aplikasi Laut Nusantara

WWW.SINYALMAGZ.COM – Berbarengan dengan event Kampung Nelayan Maju 2021 yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia di Belitung, XL Axiata mengenalkan aplikasi digital Laut Nusantara versi terbaru. Versi ini bisa menunjukkan titik letak keberadaan ikan di laut yang memudahkan pekerjaan para nelayan.

Selain itu juga diperkenalkan pemanfaatan sarana pemasaran digital untuk meningkatkan penjualan produk olahan hasil laut yang dihasilkan komunitas nelayan. Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono hadir dalam acara yang berlangsung di Desa Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung.

Kata menteri, teknologi digital menawarkan kesempatan menemukan solusi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk nelayan yang rata-rata belum sejahtera padahal kekayaan laut kita berlimpah. Ia mengapresiasi XL Axiata yang memberi solusi yang membuat nelayan meningkat kesejahteraannya melalui aplikasi Laut Nusantara.

Aplikasi Laut Nusantara yang diperkenalkan sejak 2018, aktif dimanfaatkan tidak kurang dari 52 ribu nelayan tradisional dan kecil di berbagai daerah dan disosialisasikan di 28 wilayah di Indonesia. Dengan data informasi yang akurat dan real time yang bersumber dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian KKP, aplikasi tersebut terbukti mampu meningkatkan produktivitas para nelayan penggunanya.

baca juga: XL Corner: XL Axiata Kenalkan Aplikasi Laut Nusantara ke Nelayan Banten

Aplikasi itu merupakan hasil kerja sama XL Axiata dengan BROL yang  memiliki motivasi besar mencari solusi agar kualitas hidup masyarakat nelayan Indonesia meningkat. Jika nelayan lebih mudah menangkap ikan, produktivitas mereka akan meningkat. “Pada gilirannya penghasilan juga meningkat yang akan memperbaiki kualitas hidup keluarga dan lingkungan,” kata Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O Baasir.

Aplikasi ini ditujukan sebagai penggerak transformasi budaya nelayan dari “mencari ikan” menjadi “menangkap ikan” melalui pemanfaatan teknologi informasi. Dalam satu genggaman aplikasi, nelayan dapat merencanakan kegiatan penangkapan ikan dengan lebih baik, menentukan secara mandiri lokasi penangkapan ikan, estimasi kebutuhan BBM, dan estimasi harga jual. Dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca dan gelombang saat bekerja di laut.

“Ini mengombinasikan data-data satelit. Data-data observasi dan pemodelan kita padukan jadi real time yang setiap hari kita perbarui datanya. Kami juga coba mengombinasikan dengan berbagai kemudahan,” ujar Kepala Pusat Riset Kelautan BRSDM, I Nyoman Radiarta.

Ikan bernilai tinggi

Pengenalan aplikasi Laut Nusantara versi terbaru di Belitung sangat perlu  karena telah dilengkapi dengan fitur pengenalan jenis ikan, memudahkan nelayan merencanakan pekerjaan dan penjualan ikan tangkapan dengan lebih baik lagi. Di satu sisi hasil tangkapan nelayan kecil dan tradisional belum maksimal, di sisi lain potensi hasil laut cukup besar.

Melalui monitor yang ada di aplikasi Laut Nusantara, bisa terlihat banyak titik berkumpulnya ikan di perairan Bangka Belitung selain bisa mendeteksi ikan berdasarkan jenisnya, terutama yang bernilai tinggi. Seperti cakalang, tuna mata lebar, tuna sirip kuning, sirip biru dan albacore, yang bisa meningkatkan hasil tangkapan dan sekaligus penghasilan nelayan.

Produksi ikan tangkapan di Belitung sebesar 2 ton di sepanjang tahun 2019,  cukup beragam antara lain ikan kerapu, tenggiri, hiu, kakap merah, ekor kuning, cumi, pisang-pisang dan udang. Selama ini, nelayan masih menggunakan cara-cara tradisional dalam memperkirakan di mana letak keberadaan ikan.

Demikian juga dalam memperhitungkan cuaca di laut. Sementara di aplikasi Laut Nusantara ada fitur yang memberikan data riil mengenai cuaca, kecepatan angin dan tinggi gelombang. Bahkan, nelayan juga bisa memperhitungkan ketersediaan bahan bakar, serta fitur percakapan dengan sesama nelayan pengguna aplikasi.

baca juga: Peserta XLFL Beri Solusi IoT

Desa Suak Gual yang menjadi salah satu desa dalam program Kampung Nelayan Maju 2021 terletak di Pulau Mendanau yang kalau dari Tanjung Pandan  perlu dua jenis alat transportasi, yaitu angkutan darat dan kapal. Sebagai desa dengan mayoritas penduduk sebagai nelayan, desa tersebut cukup bersih, rapi, dan asri. Bahkan, sudah ada upaya untuk menarik orang luar agar berkunjung ke sana dengan mengecat warna-warni rumah-rumah di sepanjang pantai.

Selain ikan segar hasil tangkapan, warga desa juga memproduksi sejumlah olahan dari ikan, seperti abon, bakso, kerupuk, dan sambal lingko yang dilakukan 50 perajin. XL Axiata, melalui program Sisternet, memberikan pelatihan pemanfaatan sarana digital untuk mendukung usaha mereka, menggunakan internet, membuat akun media sosial, menggunakan e-commerce untuk menjajakan produk. Selama ini mereka masih memasarkan produk di sekitar wilayah Kabupaten Belitung, paling jauh baru sampai di Tanjung Pandan.

Selain menyangkut pemasaran digital, pelatihan kewirausahaan juga mereka dapatkan, mengenai manajemen mengelola usaha kecil, termasuk mengelola keuangan yang baik. XL Axiata memberikan lima unit router yang bisa dimanfaatkan bersama, dan mutu jaringan 4G XL Axiata di Desa Suak Gual sangat bagus, bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh warga desa berbagai keperluan produktif. (*)

 

 

 

 

1 Comment
  1. […] BACA JUGA: XL Corner: Versi Baru Aplikasi Laut Nusantara […]

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled