Brand Tiongkok Berkibar

sinyal.co.id

test

Brand Tiongkok saat ini sedang berkibar.

Awal Desember tercatat lima brand Tiongkok melakukan perilisan produk nyaris berbarengan. Pertama, vivo yang sebaran produknya kian merata di kota-kota besar. vivo memulai perjalanan di Indonesia dengan menggempur Roxy Mas dua tahun silam. Semula ia berada dihimpitan beberapa brand lokal, kurang terdengar garang dan nyaris disepelekan. Apalagi hanya membuka gerai-gerai kecil.

Kedua, Oppo yang mengemas ulang F1s yang jagonya selfie lewat edisi terbatas dan mengusung Raisa sebagai ambasador sekaligus menamai edisi khusus ini. Oppo tengah naik daun, marketing journey-nya yang dilakukan bertahun-tahun menuai hasil tahun ini. Bahkan namanya layak masuk preferensi smartphone kelas mid to high.

Ketiga, Meizu. Anda asing? Boleh jadi, walaupun sebenarnya satu-dua produknya telah tersedia di etalase toko online. Meizu, si anak kemarin sore itu, mengagetkan pasar Indonesia, karena akhir tahun melepas sekaligus tiga seri. Tentulah belum dapat diukur kesuksesan, sebab persuaan petinggi Meizu global tempo hari dengan SINYAL baru tahap permulaan.

Keempat, Huawei yang Kamis, 8 Desember lalu menggelar launching Huawei P9, flagship-nya tahun ini. Agak terlambat masuk Indonesia, tetapi baru kali ini Huawei serius benar. Sebelumnya jarang bikin acara sebesar tempo hari.

Kelima, Lenovo yang mengenalkan A7700 dengan menjamu jurnalis berpesiar. Lenovo memiliki kekuatan manajerial dengan orang-orang yang pernah berkecimpung di brand-brand global sebelumnya. Perlahan tapi pasti memberi kontribusi pada bisnis utamanya di segmen laptop. Juga mulai serius mengibarkan brand akusisi, Motorola.

Tahun 2016, harus diakui brand global keteteran, bahkan membuat Sony Mobile nyaris tengkurap tiada kabar. Hanya Samsung yang masih ajek, kendati kena masalah. LG tidak lah seagresif tahun-tahun dulu, walaupun diam-diam memasukkan seri kerennya.

Sedangkan brand lokal seperti lesu darah. Mito entah ke mana. Praktis hanya Advan dan Evercoss. Itu pun dengan kuantitas seri yang minim. TP-Link yang semula bersemangat, belakangan tak meneruskan rencana.

Faktor tumbuhnya brand Tiongkok beragam. Tetapi jika diamati – bahkan SINYAL pernah bikin polling- mereka umumnya memilih segmen dengan spend budget sekitar Rp1–3 jutaan. Sedikit di angka ini masih ok, tetapi di atas Rp4 juta sudah tentu akan ditinggalkan.

Jika di kelas mid-end ini nantinya hanya diisi oleh brand-brand Tiongkok, rasanya brand lokal musti berpikir serius untuk tidak hanya bermain-main di low-end. Kecuali jika mereka sudah sangat yakin di situlah brand mereka berada.

Andra

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled