Cindy Mi, Pebisnis Start Up Unicorn Berbasis Pendidikan

WWW.SINYALMAGZ.COM – Putus sekolah ketika SMP, Cindy Mi Wenjuan tidak lantas putus asa. Ini cuma soal status belaka. Perempuan 35 tahun ini merasakan benar bagaimana berhenti sekolah.

Putus sekolah itu sendiri bukan lantaran Cindy tak punya uang atau bodoh. Ketika usia 14 tahun ia pindah dari Harbin ke Beijing. Di Beijing satu kelas bisa berisi 60 anak. Hal ini jelas merepotkan guru. Dengan kata lain, siswa yang ketinggalan pelajaran akan semakin ditinggalkan. Termasuk Cindy yang kala itu dianggap tak mampu memahami pelajaran khususnya matematika.

Akhirnya Cindy menarik diri dari kelas. Tapi  ia tak tinggal diam. Malah membaca majalah fiksi ilmiah yang tersembunyi di buku catatannya selama kelas berlangsung. Cindy ingat, guru itu memperhatikan, berjalan ke mejanya, merobek buku-buku, melemparkannya ke wajahnya, dan menyuruhnya keluar dan tidak pernah kembali.

“Saya meninggalkan kelas seperti pahlawan, tetapi saya harus kembali ke sekolah pada hari berikutnya, memohon padanya untuk membawa saya kembali,” kata Mi kepada Business Insider dalam sebuah wawancara baru-baru ini. “Saya kehilangan kepercayaan diri saya dalam belajar.”

Namun, ia juga sadar bukan berarti berhenti sekolah juga menghentikan pendidikan. Pendidikan justru kemudian menjadi dunia yang amat ia cintai.

Salah satu bentuknya adalah mendirikan start up berbasis pendidikan. Ia namanya Vipkid pada Oktober 2013.

Cindy Mi adalah seorang wirausahawan sejati. Semangatnya amat tinggi jika bicara tentang kekuatan pendidikan untuk mengubah dan memberdayakan siswa, orang tua, dan guru.

Sebelum mendirikan Vipkid, ia adalah seorang guru kelas dan salah satu pendiri ABC English, sebuah perusahaan bimbingan belajar, di mana ia memimpin pengembangan bisnis dan perluasan kampus di seluruh Tiongkok. Dia bertugas di dewan penasihat Asosiasi Alumni Bisnis Sekolah Cheung Kong dan Learn Lab, sebuah akselerator pendidikan.

Vipkid merupakan sebuah media belajar bahasa Inggris secara online. Website ini disediakan untuk anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun.

Vipkid telah menjadi salah satu perusahaan rintisan pendidikan terkemuka di Tiongkok. Saban bulan mengalami pertumbuhan mencapai  40%. Tak heran jika kemudian hal ini menarik investasi dari Northern Light Venture Capital, Innovation Works, Matrix Partners, Sequoia Capital, YF Capital, Learn Capital hingga Bryant Stibel. Yang terakhir ini merupakan investor milik pebasket legendaris Kobe Bryant.

Vipkid, yang menawarkan pedagogi progresif berdasarkan kurikulum inti umum, sekarang melayani lebih dari 600.000 siswa dari semua provinsi di Tiongkok. Perusahaan ini secara teratur tampil di media Tiongkok dan telah memenangkan penghargaan dari raksasa teknologi seperti Tencent.

Cindy paham tak mungkin seorang guru menghadapi siswa sebanyak 60 orang dalam satu kelas. Oleh karena itu, Vipkid dibuat agar siswa mendapat perlakukan pendidikan yang baik dan benar.

Vipkid kini bernilai 1 miliar dolar alias merupakan salah satu perusahaan startup unicorn. Dan Vipkid merupakan contoh di mana start up di bisnis pendidikan pun ternyata bisa masuk papan atas. Ini tak lepas dari kebutuhan warga Tiongkok yang mulai sadar akan pentingnya menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris.

Tahun 2018 startup yang berbasis di Beijing ini menghasilkan 500 juta dolar. Valuasinya tercatat sebesar  3 miliar dolar dan meningkatkan pendapatannya menjadi  760 juta dolar tahun 2017 dari 300 juta dolar pada 2016.

Perusahaan mengatakan pada bulan Agustus bahwa ia memiliki lebih dari 600.000 siswa dan lebih dari 60.000 guru. Jumlah ini  hampir dua kali lipat dari yang dilaporkan tahun 2017. Asal tahu saja pada 2015 hanya ada 3.305 siswa dan 404 guru. (*)

 

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled