Jarang Dapat Pembaruan, Google Hentikan Layanan Aplikasi Inbox

SINYALMAGZ.com – Setelah beroperasi selama 4 tahun, kini Google disebut-sebut akan menghentikan layanan aplikasi e-mail miliknya, yakni Inbox. Perusahaan raksasa mesin pencari itu kabarnya bakal resmi menghentikan layanan aplikasi Inbox secara total per Maret 2019 mendatang.

Meski kabar buruk untuk sebagian pengguna setianya, namun penutupan layanan aplikasi Inbox ini sudah diprediksi sejak lama.

Dikutip dari laman The Verge, Minggu (16/9/2018), sejak dirilis pada 2014 lalu, Inbox dikabarkan jarang mendapatkan pembaruan fitur yang rutin disebar oleh pengembang aplikasi via Google Play Store maupun App Store.

Meski jarang mendapatkan update, namun Google Inbox sebenarnya menawarkan berbagai fitur yang menarik dan tidak ada di dalam layanan e-mail Google lainnya, yakni Gmail.

Jelang ditutupnya Inbox, Google juga sudah menyediakan salah satu fitur andalan aplikasi tersebut, yakni Snoozing, yang berfungsi untuk menghapus email dan reminders, ketika perusahaan meluncurkan update layanan Gmail-nya baru-baru ini.

Selain Snoozing, Google dikabarkan bakal memboyong fitur Bundling ke dalam layanan Gmail. Untuk Bundling, pengguna dapat dengan mudah merapikan e-mail yang diterima berdasarkan kategorinya.

Secara keseluruhan, dengan ditutupnya Inbox, ini merupakan jalan yang tepat bagi Google agar lebih fokus dalam meningkatkan satu layanan e-mail miliknya, yaitu Gmail.

Sebelumnya Google juga telah meningkatkan keamanan pengguna saat mengakses Chrome di perangkat Android. Bahkan, tim peneliti Google dikabarkan sedang mempersiapkan update besar-besaran.

Dalam usaha mencapai hal tersebut, Google meluncurkan aplikasi Chrome 70 beta untuk sistem operasi (OS) Android, macOS, Linux, Chrome OS, dan Windows.

Dilansir Phonearena, Minggu (16/9/2018), Chrome 70 beta mengadopsi teknologi sensor sidik jari, yang nantinya bakal digunakan untuk mengakses beragam layanan di perangkat.

Tak hanya memiliki kemampuan mengenali sidik jari, Chrome versi Android ini juga akan memiliki kemampuan mengidentifikasi bentuk (shape identification).

Google menyebutkan, teknologi itu akan mengandalkan tiga jenis API (Application Programming Interface) untuk mendeteksi bentuk wajah, barcode, dan teks dalam gambar di dunia maya.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled