Bulan Depan Honor 7A dan Honor 10 Bakal Melenggang di Indonesia

SinyalMagz.com – Honor disebut-sebut tengah mempersiapkan duo perangkat terbarunya untuk pasar Indonesia. Selain Honor 10, vendor juga tengah menyiapkan satu model lain untuk melenggang di Tanah Air.

Jika dilihat dari postingan perusahaan di media sosial, Honor Indonesia tengah menyiapkan dua smartphone, yakni Honor 7A dan Honor 10.

Dari tiga cuitan berturut-turut, perusahaan menggoda Honor 7A nantinya akan dibekali dengan kamera ganda. Sementara layarnya mengusung FullView Display dengan aspek rasio 18:9 serta dibekali dengan fitur kekinian Face Recognition.

Kepada follower-nya, perusahaan bertanya “Berapa harga yang pantas?”

Ketika dikonfirmasi, pihak Honor Indonesia membenarkan hal tersebut. Pabrikan asal China itu berencana akan merilis Honor 7A dan Honor 10 pada bulan depan.

“Iya. Honor 7A dan Honor 10 sepertinya bareng (rilis) Juni ini.”, ujar Muhammad Arya Eka Permana Putra, selaku PR Manager PT Icool Internasional Indonesia (25/5/2018).

Honor 7A sendiri memiliki fitur andalan berupa dual-camera 13 MP dan 2 MP di bagian belakang yang dapat digunakan untuk menangkap objek secara detail dan tajam.

Sementara untuk kamera depan memiliki resolusi 8 MP dengan fitur Face Unlock yang dapat memindai hingga 1,024 fitur wajah, mode Beautification, dan dukungan soft LED Flash yang dapat disesuaikan tergantung pada kondisi pencahayaan.

Honor 7A memiliki dimensi 152,4 x 73 x 7,8 mm dengan bagian depan berupa layar kaca melengkung HD+ 2,5D. Bentang layarnya 5,7 inci dengan resolusi 1.440 x 720 piksel, mengikuti aspek rasio 18:9.

Untuk performanya, Honor 7A diperkuat system-on-chip Snapdragon 430, yang dipadukan dengan RAM 3 GB dan media internal 32 GB. Sedangkan baterainya berkapasitas 3.000mAh.

Dukungan konektivitas yang dijejalkan termasuk di antaranya 4G/ LTE VoLTE, Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, GPS, serta GLONASS.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled