Motorola MotoMods, Tak Sekadar Aksesori Riasan

sinyal.co.id

Inikah cara Motorola menjawab tantangan LG?

Inikah cara Motorola menjawab tantangan LG?

Agak tipis beda antara modular yang dikembangkan LG pada LG G5 dengan Motorola yang tempo hari merilis aksesori bernama MotoMods. Menyebut diri sebagai smartphone modular yang ditambahkan handle camera LG Cam Plus atau DAC engine B&O. Sebab kedua modul ini sebenarnya lebih mirip aksesori ketimbang real module.

Motorola menggenapi jajaran aksesorinya yang semula hanya puluhan jenis X Cover dengan empat serupa modul LG G5. Hanya kali ini yang “berhak” menggunakan adalah seri baru, tiga varian Moto Z.

Kalau LG menyebut modul lantaran Anda harus melepas slot dan menancapkan ke bodi. Sementara Motorola tak perlu. Anda cukup memasang langsung ke bodi. Jika LG hanya ingin meningkatkan fitur fotografi dan audio, maka Motorola selain keduanya juga fungsi isi ulang tenaga serta projector. Serunya, Motorola menggandeng tiga produsen kakap di bidangnya.

Apa saja MotoMods yang benar-benar berhadapan dengan LG? Ini dia!

1. Hasselblad True Zoom

null

Untuk pertama kalinya Hasselblad yang produsen kamera premium itu masuk pentas mobile. Mengembangkan modul yang dilengkapi lensa (resolusi 12 MP) dengan kemampuan zoom optik 10 kali. Sebuah flash menemani pasokan dari Xenon. Kamera memakai sensor BSI CMOS.

Baterainya mengandalkan pasokan smartphone Motorola Moto Z, begitu pula dengan koneksi nirkabel. Untuk penstabil pengambilan gambar tersedia OIS (foto) dan EIS (video). Sementara sebaran ISO-nya meliputi Auto dan 100 – 3.200. Beberapa mode pengambilan foto yang dapat dilakukan antara lain panorama, video, professional, night landscape, night portrait, sports, day landscape, dan back light portrait.

Bodinya memang rada berat, mencapai 145 gram. So, kalau Anda “kawinkan” dengan Moto Z paling ringan maka bobot perangkat jadi 271 gram alias nyaris seberat tablet 8 inch.

2. Speaker JBL Soundboost

a2

JBL menurunkan speaker dengan stand kelir orange di punggung. Speaker stereo dengan masing-masing speaker berdiameter 27 mm ini hanya bertugas menyemburkan output akhir sinyal audio. Tak seperti DAC engine B&O yang menjadi pemroses sinyal audio digital ke analog.

Output audio per speaker mencapai 3 watt, alias total 6 watt yang cukup sesuai untuk dioperasikan di ruang kecil macam kabin mobil. Sementara itu pasokan tenaganya tak mengandalkan baterai smartphone, sebab speaker ini memiliki baterai sendiri. Kapasitasnya sebesar 1.000 mAh. Jika digunakan terus-menerus bisa bekerja hingga 10 jam.

3. Insta Share Projector

a3

Motorola mengembangkan sendiri modul projector dengan kelengkapan teknologi projector DLP yang punya lampu tingkat kecerahan 50 lumen. Setelah Anda tancapkan ke punggung Motorola Moto Z, lalu tengkurapkan smartphone, nyalakan, dan silakan menonton foto atau video di dinding. Kemampuan proyeksinya setara dengan televisi 70 inch dengan rasio aspek 16:9.

Kebutuhan tenaganya mandiri dengan mengandalkan baterai berkapasitas 1.100 mAh. Dalam kondisi full battery, Anda bisa menyimak tayangan dari smartphone hingga sejam.

Modul projector tipis (hanya 11 mm) ini disertai pula sebuah speaker. Tetapi kalau ingin audio lebih nendang pindahkan saja audionya ke speaker aktif. Oh ya, lampu projector punya umur hingga 10 ribu jam saja. Setelah mulai redup, Anda harus ganti.

4. Incipio Offgrid Powerpack

a4

Incipio mengangsurkan casing power bank untuk melengkapi barisan MotoMods. Menggunakan teknologi Qi untuk pengisian tenaga. Siap untuk menyuplai energi Motorola MotoZ seluruh varian dengan baterai berkapasitas 2.220 mAh. Bodinya tipis hanya 6,2 mm dengan bobot sekitar 80 gram. Artinya tak terlalu menambah berat smartphone.

Dengan kapasitas baterai di atas, Incipio mengklaim siap menambah pasokan tenaga hingga 22 jam lebih lama. Incipio sendiri juga merilis seri-seri powerpack edisi khusus yang eksklusif.

Andra

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled