Netflix Hadir, Pulsa Siap Membubung

sinyal.co.id

Hadirnya Netflix membuat

Hadirnya Netflix membuat konsumsi pulsa semakin konsumtif.

Bagi operator terbukanya Netflix untuk konsumen Indonesia bisa jadi peluang besar untuk mendongkrak perolehan pendapatan khususnya di sektor data plan. Bagaimana tidak, sekarang untuk menyaksikan sebuah film dengan durasi satu jam dengan kualitas low resolution, Anda butuh kuota sekitar 300 KB. Sementara jika menggunakan opsi tontonan berkualitas high resolution bisa mencapai kuota 2 GB.

Dengan hitungan, jika rata-rata sebuah film berdurasi 90 menit, maka kuota film low sebesar 450 KB dan film high res mencapai 3 GB. Sekarang mari kita hitung, ambil skema salah satu operator yang harga per 2 GB berlangganan bulanan mencapai  60 ribu perak. Maka setidaknya Anda butuh ongkos sekitar Rp90.000,- untuk bisa menonton film favorit. Itu belum terhitung biaya berlangganan bulanan. Netflix memberlakukan biaya untuk paket basic sebesar Rp109.000,- , paket standard Rp139.000,- sedangkan paket premium Rp169.000,-

Jadi total biaya yang harus Anda keluarkan untuk menikmati tinggal hitung saja, paket yang Anda beli dan besarnya data plan yang Anda gunakan. Boleh jadi kini Anda perlu berlangganan data plan yang lebih dari sekadar untuk membuka media sosial, membaca email, dan mengunduh aplikasi. Berbeda dengan YouTube yang memang tidak kenal berlangganan paket dan file yang tersedia umumnya tak sebesar film-film yang ditawarkan Netflix.

Opsi lain, tentu saja memanfaatkan jaringan Wi-Fi yang telah tersedia. Di rumah misalnya, selama Anda telah berlangganan kabel serat optik paketan, Netflix bisa jadi menambah hiburan di rumah. Apalagi jika Anda pun telah memiliki Smart TV berbasis Android. Dengan kata lain, Anda mungkin bisa lebih mengoptimalkan pemakaian Wi-Fi jika selama ini hanya terpakai untuk kebutuhan buat smartphone atau laptop semata.

Netflix semula tak dihiraukan. Apalagi ketika di tahun 1999 menantang pasar yang tengah suka dengan film-film dengan format digital macam VCD dan DVD. Tetapi seiring perkembangan zaman, perusahaan yang bermarkas di Los Gatos, California, Amerika ini kemudian justru amat disukai justru ketika tren mobile digital tumbuh pesat. Tahun 2011, di Amerika meraih jumlah pelanggan mencapai 23 juta, di dunia total mencapai 26 juta.

Netflix tumbuh secara eksponen khususnya di kalangan penggemar film (baik TV maupun bioskop). Konsep penjualan video sesuai permintaan membuka cakrawala baru dibandingkan televisi kabel macam HBO atau FOX. Pelanggan diberi kebebasan memilih film. Total pendapatan pada tahun 2011 mencapai 1,5 miliar dolar. Tahun 2014 terus tumbuh dan membukukan pendapatan 5,5 miliar dolar.

Memang jumlah film yang tersedia untuk region Indonesia tak sebanyak Amerika atau negara lain. Kalau Anda ingin berlangganan sebaiknya hitung dulu peluang waktu Anda untuk menghibur diri dengan menonton. Jika saban weekend Anda punya waktu, rasanya punya Netflix ok. Dan, musti siap over quota.

Andra

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled