Tato Elektronik di Kulit Jadi Tombol Sentuh

tato elektronik di kulitSinyal.co.id – Sekelompok peneliti dari Saarland University di Saarbrücken, Jerman, memberikan hal  baru. Tim peneliti, yang dipimpin oleh Martin Weigel, bekerja untuk penelitian tato elektronik yang bisa mengubah kulit Anda menjadi tombol sentuh yang sensitif.

Penelitian pada tato elektronik ini disebut SkinMarks. Proyek penelitian ini dikembangkan oleh tim Weigel, termasuk Jürgen Steimle dan rekan dari Google.

“Kami memanfaatkan sifat elastis dari kulit, termasuk membungkuk dan peregangan,” kata Steimle dalam sebuah wawancara dengan New Scientist.

Teknologi cetak kabel dan elektroda di atas kertas tato temporer menggunakan tinta konduktif. Tato keluar lebih tipis dari lebar rambut manusia. Mampu bertahan beberapa hari sebelum benar-benar bisa hilang menggunakan air.

Menurut Weigel, SkinMarks dapat diletakkan pada benjolan dan tanda lahir di kulit  atau bagian  kulit lainnya, seperti keriput dan bintik-bintik. Dengan demikian, ini ideal untuk tombol sentuh yang sensitif. Sebagai contoh, mungkin untuk menyesuaikan volume smartphone Anda dengan menggeser jari Anda di tato ditempatkan di sisi jari lain.

Fitur tambahan yang membuat SkinMarks berdiri keluar dari e-tato lainnya adalah electroluminescent. Tato bersinar setiap kali arus melewati itu. Sebuah tato berbentuk seperti aplikasi favorit Anda dapat menyala saat Anda menerima pemberitahuan. “Sekarang kami telah diuji kelayakan teknologi, langkah berikutnya adalah untuk melihat mengimplementasikannya dengan cara yang praktis,” kata Weigel ke New Scientist.

Chris Harrison dari Carnegie Mellon University berpikir teknologi akan tersedia dalam 10 tahun. “Kau harus tahu, tato digital membuat Anda pergi ke tahun 2050, kemudian Anda dapat berjalan keluar dengan iPhone 22 di lengan Anda,” katanya dalam sebuah wawancara dengan New Scientist.

Rachmad Sadeli
Sumber: newscientist.com dan futurism.com

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled