Asus Fonepad 7 (FE171CG), Loyalis Intel

tema2

Harga: sekitar Rp 1,8 Jutaan
Rekomendasi: Cukup Disarankan

Tampaknya tablet 7 inci masih jadi gacoan Asus di segmen tablet. Anda bakal dibuat bingung memang. Maklum sejak merilis Fonepad dua tahun silam, berikutnya sebanyak enam varian menggunakan nama sama, Fonepad 7. Yang membedakan adalah kode produksi.
Nah, biar tak salah pilih, seri gres ini berkode FE171CG atau K01N. Yang juga masih sama adalah penggunaan chip bikinan Intel dengan seri Atom-nya. Tetapi Asus harus diakui paling bisa utak-atik harga biar ketemu angka psikologis jempolan. Termasuk tablet satu ini yang berani menantang beberapa smartphone, bahkan.

BODI + DESAIN

(Arah Jarum Jam): Slot kartu SIM ganda, Slot microSD, Kamera utama, Port microUSB + 3,5 mm

(Arah Jarum Jam): Slot kartu SIM ganda, Slot microSD, Kamera utama, Port microUSB + 3,5 mm

Tidak ada yang spesial pada tampangnya. Sehingga dengan style seperti ini, Anda dijamin sulit membedakan dengan seri-seri Fonepad sebelumnya. Malah Fonepad keluaran Juni 2014 lebih berani menambahkan dua speaker di antara layar, sekaligus sebagai ciri pembeda. Hanya saja di seri ini, bodinya tidak se-curvie seri terdahulu.
Memilih desain unibody, yang berefek bodi bisa dipangkas lebih kurus. Tinggal 7,9 mm. Berbagai slot kartu dengan begitu harus ditempatkan di luar. Dua slot microSIM card dilengkapi “pintu”, sedangkan kartu microSD zonder swipe. Maksudnya jelas, agar bikin mudah ketika lepas-pasang. Tetapi jadi berisiko lebih gampang disisipi partikel mikro.
Bobotnya pun menjadi ringan. Untuk ukuran tablet 7 inci, angka 280 gram terbilang nyaman digenggam. Bandingkan dengan LG G Pad yang sedikit lebih berat.
Pada layar dilapis oleh oleophobic. Lapisan ini rasanya jauh lebih penting ketimbang Gorilla glass dan sejenisnya. Artinya, ia memang dibuat agar layar selalu terlihat bersih tanpa bekas sidik jemari, plus lebih murah secara ongkos. Seri ini disiapkan dalam empat pilihan kelir.

MENU + INTERFACE

(Ki-Ka): Music Player, Interface Kamera, Browser, Zinio Newstand

(Ki-Ka): Music Player, Interface Kamera, Browser, Zinio Newstand

Fonepad 7 versi ini adalah seri terakhir yang memakai OS Android KitKat. Produk setelahnya sudah Lollipop. Kendati demikian, Asus sangat peduli dengan interface dan layanan spesial. Pada lockscreen misalnya, menyajikan beberapa informasi seperti jam, weather, serta berbagai notifikasi. Looks-nya persis seperti UI Zenfone.
Sementara, kalau Anda doyan gadget yang kelihatan dinamis, ada opsi live wallpaper yang seru. Setelannya cukup mudah, cukup dengan menekan layar beberapa detik sampai keluar menu Manage Home. Gunakan empat opsi untuk lakukan setingan tampilan, termasuk Wallpaper.
Nah, Asus siapkan pula menu-menu khas, antara lain My Asus (layanan bagi konsumen), File Manager, WebStorage, Power Saver, Kalkulator, Splendid, hingga SuperNote. Yang terakhir ini merupakan media catat sekaligus bikin kreativitas notes digital.
Ada pula Zenlink. Dari namanya bisa Anda tebak, di sinilah integrasi dengan berbagai perangkat dapat dilakukan. Ambil contoh Share Link yang menjadi jembatan transfer data ke perangkat lain. Lalu, Remote Link yang membantu melakukan remoting ke perangkat via Bluetooth. Kemudian, Party Link. Ini semacam hub kirim file antar beberapa perangkat secara serentak.
Asus tampak ingin memberdayakan Fonepad secara optimal. Sebagai media baca ada Amazon Kindle (berbagai novel digital berbahasa Inggris), Zinio (newstand majalah-majalah elektronik luar negeri), Flipboard yang sedia link ke berbagai situs pilihan. Fitur Clean Master memudahkan untuk membersihkan file tak penting, mengaktifkan antivirus, dan mengoptimalkan perangkat secara reguler.
Kalau Anda bosa dengan tampilan foto yang tak kreatif, pilih opsi menu MicroFilm. Di sini tempatnya bikin foto beraudio dengan cara sangat gampang .

KINERJA

(Ki-Ka): AnTuTu (18222), Quadrant (5599), Nenamark (60,2)

(Ki-Ka): AnTuTu (18222), Quadrant (5599), Nenamark (60,2)

Performa Fonepad 7 cocok dengan ungkapan “ada uang, ada barang”. Dengan harga di bawah Rp 2 jutaan, jangan berharap terlalu tinggi. Tetapi untuk diajak melakukan multitasking nyaris tak ada soal. Bahkan jika pun dibandingkan tablet lokal, seri ini masih bisa menonjolkan kemampuan lebih. Sedikit persoalan ada pada layar yang kadang tak responsif.
Intel tampaknya tidak mengangsurkan chip dengan prosesor seperti Fonepad 7 keluaran 2015 lainnya. Dengan prosesor Intel Atom Z2520 quad core berkecepatan komputasi 1,2 Ghz, menunjukkan angka sebagai berikut;
Angka ini memang masih sedikit di baawh performa Asus Zenfone 5. Tetapi jauh lebih baik ketimbang Asus Transformer Prime. Untuk prosesor grafisnya didukung oleh PowerVR SGX544MP2 yang cukup jempolan. GPU satu ini sudah jadi pasangan dengan chipset Intel Atom.
Untuk produk sekelas ini, memori ROM 8 GB sudah cukup. Toh masih ada cadangan dari microSD yang dapat menalan file sampai 64 GB. Dan, untuk file yang lebih besar lagi Asus pun menyediakan cloud storage.
Daya tahan baterainya masih di angka rata-rata. Beruntung ada bantuan menu Power Saver yang sangat penting untuk mengelola tenag, khususnya ketika baterai mulai drop. Dan, Asus berhasil menjaga panas yang kerap ditimbulkan akibat kinerja tinggi perangkat.

MULTIMEDIA

Video high resolution

Video high resolution

Mode Close Up

Mode Close Up

Fungsi tablet ini tambah meriah oleh aneka ragam menu pada fungsi pemotretan dan rekam video. Ada 12 menu memotret dihidangkan. Beberapa di antaranya; HDR, Panorama, Beautification, Miniature, Depth of Field, Smart Remove, serta GIF Animation. Beberapa menu ini seolah mengajak untuk melakukan kreatif lebih dari hanya sekadar memotret biasa (normal).
Pilihan resolusi kamera tersebar dalam empat pilihan, 5 MP (4:3), 4 MP (16:9), 3 MP (4:3) dan 2 MP (16:9). Sedangkan untuk rekam video antara lain Full HD (1280×1080), HD (1280×720) dan TV (640×480).
Meski begitu tampaknya Asus harus melakuka koreksi pada sensor capture-nya yang terasa kurang cepat. Selain itu, menu HDR belum terlihat optimal dan sangat terasa perbedaannya dengan hasil foto lewat mode normal. Faktor seru yang harus diapresiasi adalah kemampuan memotret makro dengan mode Depth of Field. Kerapkali kamera ponsel sulit men-capture ketika melakukan makro foto. Tablet ini bisa. Sayang hanya memakai kamera 5 MP.
Di sektor audio, Asus berhasil melakukan setingan bagus. Tembang Blue for Labursca besutan Martin MAsaubach yang bergenre jazz terbukti tersembur dengan komposisi audio yang imbang. Memang sih, frekuensi rendah lebih dominan. Tetapi masih mampu menyajikan suara yang detil. Setingan kustom lewat equalizer lima level dapat dioptimalkan.

VALUE FOR MONEY
Asus Fonepad 7 saat ini nyaris tak menemui lawan, khususnya yang hadir di periode sama. dengan format tablet, sebenarnya ada nama Evercoss AT1A yang sangat diandalkan jadi gacoan Evercoss. Tetapi beberapa komponen barada di bawah kelas Fonepad 7, so tidak heran kalau harganya pun lebih murah.
Lawan terberatnya adalah HP Slate 7 Voice. Harga terakhir seri ini adalah Rp 1,65 jutaan. Seri ini dirilis HP tahun silam. Tetapi masih menggunakan Jelly Bean. Chipset-nya memakai Marvell. Namun seri ini kurang kaya konten layaknya Fonepad 7.
Samsung punya seri lawas yaitu Galaxy Tab 3 Lite dan Tab 3 V. Yang pertama sudah sulit ditemui. Sedangkan seri kedua masih tersedia dengan harga Rp 1,8 jutaan. Tetapi kamera utamanya hanya 2 MP.
So, untuk memenangi di kelas ini, Fonepad 7 punya kans besar. (*)

spek

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled