Bilik Cek Pasien Covid-19 ala Malaysia Atasi Kekurangan APD

WWW.SINYALMAGZ.COM – Sebuah pesan edukasi mengatakan, “Virus Corona tak bisa jalan. Yang membuat virus ini ke mana-mana adalah manusia.”

Persoalannya, kontak antara manusia dengan manusia seringkali sulit dihalangi. Soal pemeriksaan misalnya. Seorang tenaga medis hanya menggunakan peralatan seadanya dan berisiko tertular.

Belum lagi produksi Alat Pelindung Diri (APD) sangat minim. Membuatnya pun tak bisa asal-asalan. Sudah begitu, banyak APD yang hanya sekali pakai.

Terinspirasi oleh stasiun pengujian COVID-19 seperti bilik telepon buatan Korea Selatan, seorang CEO perusahaan pemasok papan iklan Vortex Media bernama Kenneth Lim dan teman-temannya terinspirasi untuk membuat model yang sama.

Cov-shield yang ada di Korea Selatan

Ide itu lantas ditangkap oleh dua  profesional kesehatan dari University of Malaya Medical Center (UMMC), Dr Tan Guo Jeng dan Dr Khairul Azri Sabri mengajak untuk merealisasikan bilik tersebut.

Tanpa banyak wacana, chamber itu sudah terbuat dalam bentuk prototype. Bilik ini sangat fungsional dan bisa digunakan dalam tempo lama. Tentu saja sangat membantu tenaga medis yang berada di garis depan penanganan wabah Covid-19.

“Mereka bukan mesin. Mereka memiliki keluarga, mereka punya teman dan banyak kehilangan seperti kita, ”kata Kenneth Lim.

“Jadi kami memutuskan untuk membantu mereka dengan memprakarsai Project Cov-shield Prototype 1 dan membuat pod tekanan negatif seperti bilik isolasi dengan bantuan beberapa spesialis dan dokte,” lanjutnya.

Peran Facebook sebagai media penyampai. Para inventor itu kemudian mem-posting gagasan dan mendapat sambutan positif.

Lewat media sosial upaya membuat konsep, menentukan gagasan dan strategi dilakukan. Jadi tetap melakukan social distancing.

Bahkan kemudian pemeritah dalam hal ini Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) segera turun tangan. Mereka memberikan umpan balik dan memainkan peran mengakomodir.

Di Malaysia, bilik Cov-shield ini menjadi bahan pembicaraan. Sejumlah perguruan tinggi juga ingin ambil bagian. Antusias komunitas dari University College of Technology Sarawak, Technical University of Malaysia Melaka, Universiti Utara Malaysia, dan Kinabalu Coders tinggi.

Selayaknya kickstarter upaya ini digaungkan terus untuk menggalang dana. Sekarang prootipe 1 sudah selesai. Lim tengah melanjutkan untuk prototype 2.

Serunya inovasi ini berjalan cepat tanpa banyak pihak yang nyinyir. Semua memang harus bergerak kilat. Bahkan, Cov-shiled ini bisa saja akan jadi perangkat pengaman untuk pemeriksaan dan diagnose penyakit menular lainnya. (*)

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled