- Ia salah satu dari sekian pucuk pimpinan yang giat menulis.
- Gagasan pada tulisannya bicara apa saja, tak melulu hal serius.
- Mengapa ia bilang mudik sama dengan royal wedding?
WWW.SINYALMAGZ.COM – Dian Siswarini bukan Hasnul Suhaimi, meski keduanya orang paling kenyang pengalaman di XL Axiata, operator swasta terbesar di Indonesia ini. Walau keduanya juga sama-sama gemar menulis. Hasnul Suhaimi punya blog sebagaimana Dian Siswarini.
Namun tulisan-tulisan hasnul lebih banyak bertema pembelajaran. Dian, beda lagi. Selain ada pembelajaran yang ia peroleh dari hasil pengamatan di lapangan dan lingkungan, ia juga kerap melontarkan gagasan-gagasan atau bagaimana serunya bekerja di dunia operator.
Seperti tulisan yang ia posting beberapa hari lalu. Judulnya; Mudik, “Royal Wedding” Operator. Di sini, jebolan Teknik Elektro ITB ini mengungkapkan betapa sibuknya para awak operator telekomunikasi ketika memasuki bulan Ramadan. Ia mengidentikkan dengan sebuah persiapan perkawinan kerajaan, seperti pada beberapa tempo lalu ketika Pangeran Harry menikahi Meghan Markle. Seluruh warga termasuk bisnis di Inggris (khususnya London) supersibuk.
Tak hanya para punggawa kerajaan, namun juga perusahaan florist, penjahit baju, hingga relawan royal wedding yang khusus direkrut untuk memandu warga menyaksikan sejarah kisah perkawinan generasi ketiga Ratu Elizabeth itu.
Kata Dian, mudik adalah hajatan terbesar operator sepanjang setahun. Ada tiga kunci yang dilakukan operator di musim tingginya pemakaian jaringan ini. Antara lain pemasaran, penjualan dan jaringan.
Gaya bertutur Dian memang sederhana saja. Bahkan cenderung memakai bahasa tutur. Di akhir tulisan, Dian mengungkapkan betapa ia beruntung memiliki tim yang hebat. Intinya, artikel ini punya moral of the story : ada tim dengan orang pilihan yang sanggup mengerjakan tugas paling berat.
Desain blog Dian Siswarini digarap simple, tak banyak aspek dan ornamen. Tetapi tetap memberikan kesan modern. Desain style macam ini termasuk up date dan nyaman untuk mata. Tak banyak kanal akan memudahkan pencarian, sekaligus memangkas kerumitan kanalisasi.
Rangkaian artikel disajikan dengan paragraf yang meliputi dua sampai tiga kalimat. Tiap paragraf merupakaian satu pokok bahasan. Kemudian menyambung ke alinea lain. JUmlah words yang ia tulis juga tak banyak seperti sebuah jurnal. Pendek saja, kira-kira sepanjang orang betah membaca sebuah artikel di media online. Makin panjang makin banyak pokok pikiran disampaikan, makin membosankan pembaca.
Dalam format mobile, blog ini juga cukup friendly. Meski ada beberapa penyempurnaan yang perlu dilakukan seperti ketiadaan kanal-kanal di menu. Kemudian juga pemilihan foto yang mustinya bisa relevan dengan tema tulisan.
CEO perempuan pertama di operator Indonesia ini pun berbagi learning kepada audience. Salah satu contoh yang perlu And abaca adalah artikel bertajuk Stress Management.
Cek di https://diansiswarini.com/blog/2017/03/10/stress-management/
Artikel dengan sembilan paragraph ini bertutur tentang kegundahan ketika ditanya soal stress. Tetapi ia ingin berbagi bagaimana seorang perempuan yang berstatus istri dan big boss menghadapinya. Tiada teori stress management ala buku-buku psikologi yang ia hadirkan. Melainkan, cara-cara seorang manusia biasa mengatasinya. Tips yang ia sodorkan sebenarnya sangat mudah dan tak ada effort tinggi untuk itu.
Tulisan Dian Siswarini jelas bukan standar layaknya kolumnis, atau bahkan pakar yang banyak omong. Tulisan Dian bak air yang mengalirkan rangkaian pokok pikiran. Dan yang paling penting easy reading, easy listening.
Toh, orang sudah terlalu capek untuk mendapatkan pencerahan yang serbateoritis. Blog Dian Siswarini mencerahkan tetapi dengan sentuhan gaya bertutur berdasarkan pengalaman.
Sebagai sebuah blog layak diacaungi jempol. Kalau Anda Googling dengan kata kunci: dian siswarini, blog ini masuk di urutan tiga. Artinya algoritma Google meyakinkan bahwa blog ini mampu “mengalahkan” web-web berita lainnya.
Anda bisa klik di https://diansiswarini.com/ (*)
