Jelang Pilpres 2019, Facebook Hapus 207 Laman, 800 Akun, dan 546 Grup

SINYALMAGZ.com – Tampaknya Facebook tidak main-main mengamankan platform-nya dari konten hoax dan ujaran kebencian yang memprovokasi menjelang pemilu legislatif dan presiden 2019.

Salah satu upaya yang dilakukan raksasa media sosial itu adalah dengan melakukan upaya penghapusan terhadap akun-akun yang dinilai provokatif, tidak otentik, dan tidak terorganisir di Indonesia.

Disampaikan Nathaniel Gleicher, selaku Head of Cybersecurity Policy Facebook, bahwa saat ini Facebook telah memanfaatkan metode Coordinated Inauthentic Behavior (CIB).

Hasilnya, raksasa media sosial asal Amerika Serikat (AS) itu berhasil menghapus 207 laman (page), 800 akun individual, dan 546 grup. Semua berkaitan dengan penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan konten meresahkan lainnya.

Tak hanya itu saja, Facebook bahkan menutup 208 akun Instagram dengan tujuan yang sama. Semua penutupan akun itu berasal dari Indonesia.

Nathaniel mengakui bahwa semua laman, akun, dan grup yang dihapus itu ternyata berkaitan dengan Saracen, yaitu grup sindikasi online di Indonesia.

Adapun upaya penutupan semua akun dilakukan berdasarkan dari perilaku (behaviour) akun, bukan konten yang diunggah akun tersebut.

“Secara umum, perilaku akun-akun ini tidak dapat dipercaya. Jadi, kami menghapusnya karena memang perilaku mereka yang tidak otentik dan melanggar kebijakan Facebook.”, ujar Nathaniel, Jumat (1/2/2019).

Nathaniel juga mengungkapkan kalau masing-masing laman Facebook tersebut diperkirakan memiliki sekitar 170.000 orang. Sementara satu akun di Instagram, setidaknya mengantongi 65.000 pengikut.

Adapun beberapa laman dan grup yang sudah dihapus Facebok meliputi Permadi Arya (laman), Kata Warga (laman), Darknet ID (laman), Berita Hari Ini (grup), dan AC Milan Indo (grup).

“Maksud dari ‘perilaku mereka’ ini adalah si pemilik akun yang ada di balik aktivitas ini berkoordinasi satu sama lain dengan memakai akun palsu. Aktivitas mereka jelas tidak otentik.”, tandas Nathaniel.

Karenanya, Nathaniel menegaskan, Facebook akan terus berupaya menumpas lebih banyak akun, laman, dan grup serupa dalam waktu dekat.

Dan untuk mengamankan suasana Pilpres 2019, Facebook juga akan menangani peredaran hoax dengan menggunakan machine learning untuk mendeteksi keaslian informasi yang dibagikan.

Selain itu, Facebook juga bekerja sama dengan pemeriksa fakta dari pihak ketiga.

Di Indonesia, Facebook sendiri bekerja sama dengan Tirto, AFP, Liputan6.com, Kompas, Tempo, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled