Huawei, Raja Produsen Ponsel China

WWW.SINYALMAGZ.COM – Kendati “dimusuhi” Amerika, Huawei dengan produk ponselnya tetap melangkah gagah sepanjang 2019. Bahkan Apple pun ditendang. Sebagai produk Amerika yang diproduksi di China, jumlah produk yang dikeluarkan ke pasar dunia pun bahkan kalah oleh vivo dan Oppo.

Apa boleh buat Apple memang harus pasang strategi baru di 2020.

Tahun 2019 adalah catatan gemilang Huawei. Meskipun masih kalah oleh Samsung, tetapi Huawei pantas disebut raksasa produsen China. Total produk China yang keluar pabrik sebanyak 366,7 juta unit.

Lihat saja, laporan IDC menyebutkan jumlah ponsel yang disebar ke seluruh dunia mencapai 140,6 juta unit. Bahkan di kuartal 4 2019, lajur Huawei tak tertandingi. Tiga bulan menjelang tutup tahun sebanyak 33 juta unit lebih ponsel dikirimkan.

Produk yang paling banyak disetor adalah Huawei Mate 30 beserta “saudaranya”, termasuk varian 5G-nya.

Sementara vivo, Oppo dan Xiaomi baris berurutan di belakang Huawei. Seru juga bagi vivo. Brand ini hadir pasca Oppo meramaikan dunia. Tetapi dalam hal produksi, vivo lebih banyak.

Selisihnya sekitar 3 juta unit, dan vivo memimpin. Kontribusi besarnya berasal dari produk iQOO dan seri S. Dua kelompok ini memang paling laku, makanya produksinya ditingkatkan.

Xiaomi mulai dirundung persoalan. Kapasitas produksinya yang tentu mengacu pada tarikan pasar, sudah tak seindah tiga atau empat tahun silam.

Walaupun Xiaomi nomor satu di India, namun pasar dunia belum menjerat demand yang besar. Apa boleh buat Xiaomi saling bertarung dengan Apple.

Apple sempat mengalahkan di kuartal terakhir 2019. Namun secara keseluruhan produk Xiaomi yang dikeluarkan dari pabrik masih lebih banyak.

Tahun 2020, seiring dengan mewabahnya virus Corona di China, industri dan pabrikasi ponsel sangat kena dampak. Belum ada yang memperoleh laporan dan hitungan seberapa besar pada pengapalan produk.

Namun Will Wong, Manajer Riset IDC menyatakan, badai ini bisa terus berlanjut sampai semester pertama berakhir. Alias penurunan bisa terjadi hingga Juni mendatang.

Maka, pasar dunia, termasuk Indonesia kemungkinan hanya bisa menikmati produk-produk 2019 atau awal 2020 yang sudah keburu masuk tanah air. Situasi memang tidak menyenangkan. (*)

 TOTAL PRODUK YANG DILEMPAR KE PASAR DUNIA 2019 DARI CHINA (IDC)