WWW.SINYALMAGZ.COM – Siapakah calon pembeli Tiktok di Amerika Serikat? Pertanyaan ini terus mengemuka usai Tiktok dinyatakan tidak boleh beroperasi di negeri Paman Sam mengikuti keputusan Mahkamah Agung AS. Kecuali jika Tiktok bersedia bekerjasama dengan perusahaan AS.
Soal Tiktok kemudian memunculkan tarik ulur. Bahkan keputusan MA dianggap hanya sekadar di meja pengadilan. Buktinya banyak usulan kesepakatan yang membuat kian runyam kelanjutan operasi Tiktok di AS.
Di masyarakat mulai muncul gelombang protes. Tidak hanya dilakukan oleh para pesohor dan mereka yang mengandalkan usaha lewat Tiktok. Melainkan oleh masyarakat biasa.
Lantas siapa saja perusahaan atau kongsi dari AS yang disebut-sebut bakal membeli sebagian dari saham TIktok di AS?
ORACLE
Oracle kabarnya bekerja sama dengan pejabat Pemerintahan Trump dalam rencana untuk menyelamatkan TikTok. Perusahaan perangkat lunak Oracle akan bekerjasama dengan sekelompok investor luar.
Berdasarkan pengaturan ini, ByteDance akan mempertahankan saham minoritas di perusahaan tersebut, tetapi Oracle akan mengawasi algoritma aplikasi, pengumpulan data, dan pembaruan perangkat lunak.
Sebelumnya TikTok telah bermitra dengan Oracle. Perusahaan cloud tersebut telah menjadi tuan rumah bagi data pengguna TikTok di AS. Namun negosiasi tersebut tiba-tiba gagal pada tahun 2022.
Trump dulu malah pernah menandatangani kesepakatan antara Oracle dan Walmart untuk mengakuisisi 20 persen saham di TikTok pada tahun 2020. Waktu itu Trump melarang Tiktok di masa jabatan pertamanya. Tetapi kesepakatan itu tidak pernah terwujud.
MICROSOFT
Microsoft juga dilaporkan tertarik untuk berperan dalam masa depan TikTok. Bahkan terang disebut sebagai pengantre dari daftar calon investor. Trump tampaknya membenarkan hal ini.
Seperti halnya Oracle, ini bukan pertama kalinya Microsoft berupaya mengakuisisi Tiktok.
Pada 2020 Microsoft pernah dalam pembicaraan untuk membeli TikTok pada tahun 2020 dan mengambil alih bisnisnya di AS, tetapi kesepakatan itu tiba-tiba gagal. Bahkan kala itu CEO Microsoft Satya Nadella bilang, “Hal teraneh yang pernah saya kerjakan.”
MR BEAST
Kalau ini perorangan. YouTuber MrBeast, yang juga dikenal sebagai Jimmy Donaldson, bercanda di X tentang pembelian TikTok sebelum pelarangan awal.Ia kemudian mengatakan bahwa begitu banyak miliarder telah menghubunginya untuk mengajukan penawaran sehingga ia akan mencoba untuk benar-benar melakukannya.
Setidaknya satu kelompok telah mengonfirmasi keterlibatannya. Kelompok tersebut, yang dipimpin oleh pendiri employer.com Jesse Tinsley, juga dilaporkan mencakup CEO Roblox David Baszucki. Kabarnya kongsi tersebut bersama-sama mereka telah mengumpulkan lebih dari 20 miliar dolar untuk sebuah penawaran.
BACA JUGA: Benarkah MrBeast yang Akan Beli TikTok di AS?
PROJECT LIBERTY
Sekelompok investor lain yang mengajukan tawaran untuk membeli TikTok adalah kelompok yang dikenal sebagai Project Liberty.Dipimpin oleh investor Frank McCourt, kelompok ini mencakup Kevin O’Leary dari Shark Tank.Kelompok ini awalnya maju sebelum larangan tersebut berlaku.Namun, tidak jelas di mana posisi mereka saat ini.
Namun di mata O’Leary kendati keputusan Mahkamah Agung AS sudah bulat, seringkali tidak konsisten dalam pelaksanaannya. Bahkan ia mengatakan, “Saya ingin melakukan transaksi, jika hukum mengaturnya, tetapi saya tidak punya kemewahan untuk melanggar perintah Kongres.”
Mungkin O’Leary benar. Ia melihat kesepakatan ternyata selalu berubah. Dan lagi-lagi ia bilang, “Jelas bagi saya sekarang bahwa kita harus melakukan tarian antara pemilik asli, pendiri ByteDance sendiri, dan menafsirkan hukum yang telah ditegakkan oleh Kongres dan Mahkamah Agung.”
PERPLEXITY AI
Perplexity AI pernah mengajukan diri sebelum Tiktok akhirnya ditutup. Perplexity AI mengajukan tawaran kepada ByteDance yang akan menciptakan entitas baru yang menggabungkan Perplexity, TikTok AS, dan New Capital Partners. Sejak saat itu, Perplexity dilaporkan telah mengubah proposalnya.
Namun Perplexity AI (yang diduga merupakan perusahaan boneka pemerintah AS) dengan berani menawarkan kesepakatan. Perusahaan AI tersebut tengah mengajukan rencana yang meminta pemerintah AS memiliki hingga setengah dari struktur baru setelah melakukan penawaran umum perdana setidaknya sebesar 300 miliar dolar.
Berdasarkan rencana ini, ByteDance akan mempertahankan saham minoritas di perusahaan tersebut. Di sisi lain ByteDance haarus memberikan kontribusi bagi bisnis TikTok di AS tanpa algoritma hak milik yang mendorong apa yang dilihat pengguna di aplikasi tersebut.(*)
BACA JUGA: Hari ini 19 Januari 2025 Tiktok Dilarang Beroperasi di AS