Disomasi Abu Janda Rp 1 Triliun, Ini Jawaban Facebook

SINYALMAGZ.com – Pegiat media sosial Permadi Arya, atau lebih dikenal dengan nama Abu Janda, ramai diberitakan men-somasi perusahaan raksasa Facebook senilai Rp 1 triliun. Hal ini karena laman (page) Facebook-nya dihapus dan dirinya dikait-kaitkan dengan jaringan penyebar hoax Saracen.

Permadi pun lantas tak terima dengan tuduhan tersebut, lalu mendatangi kantor Facebook Indonesia di gedung Capital Place, Jakarta.

Menanggapi gugatan somasi senilai Rp 1 triliun tersebut, Facebook pun lantas angkat bicara dengan memberikan pernyataan singkat.

Melalui juru bicaranya, pihak Facebook menyebutkan bahwa prioritas mereka adalah meminimalisasi kekuatan grup Saracen untuk menggunakan akun, halaman, dan grup yang disusupi, serta mencegah kemungkinan akan hal-hal yang berbahaya.

“Apabila pemilik sah dari akun, halaman, dan grup yang terdampak menghubungi kami, kami terbuka untuk menelaah dan mengkaji akun mereka kembali.”, tutur juru bicara Facebook, Sabtu (9/2/2019).

Kasus somasi Permadi Arya terhadap Facebook dan CEO Mark Zuckerberg sendiri terjadi setelah Facebook, melalui Newsroom-nya, mengumumkan bahwa pihaknya telah menghapus sejumlah page, grup, dan akun Facebook yang dianggap terkait dengan jaringan Saracen.

Facebook sendiri sebenarnya sudah memberikan penjelasan tentang alasan pihaknya menghapus page milik Permadi Arya alias Abu Janda.

Seperti dikutip dari laman Newsroom Facebook, Sabtu (9/2/2019), bahwa seluruh akun, page, grup Facebook, hingga akun Instagram itu dihapus karena terlibat perilaku tidak otentik yang terkoordinasi di Facebook Indonesia, dan bukan karena kontennya.

Akun maupun grup yang dihapus tersebut juga dianggap telah menyesatkan orang lain, tentang siapa mereka dan apa yang dilakukannya.

Facebook menyebut, semua page, akun, dan grup ini terkait dengan sindikat online Saracen.

“Kami menghapus page, grup, dan akun berdasarkan tindakan dan aktivitas mereka di Facebook, bukan karena konten yang diunggah.”, tutur Head of Cybersecurity Policy Facebook, Nathaniel Gleicher, seperti dikutip dari Newsroom Facebook.

Menurut Gleicher, dalam hal penghapusan akun ini, orang-orang di balik aktivitas saling terkait satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk mempresentasikan diri mereka sendiri.

“Itu adalah dasar dari tindakan kami.”, tegas Gleicher.

Secara total, Gleicher menyebut, Facebook telah menghapus 207 laman (page), 800 akun individual, dan 546 grup yang berkaitan dengan penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan konten meresahkan lainnya.

Adapun upaya penutupan semua akun dilakukan berdasarkan dari perilaku (behaviour) akun, bukan konten yang diunggah akun tersebut.

“Secara umum, perilaku akun-akun ini tidak dapat dipercaya. Jadi kami menghapusnya karena memang perilaku mereka yang tidak otentik dan melanggar kebijakan Facebook.”, ujar Gleicher.

Gleicher juga mengungkap kalau masing-masing laman Facebook diperkirakan memiliki sekitar 170.000 orang pengikut. Bahkan, satu akun Instagram setidaknya mengantongi 65.000 pengikut.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled