Kodak Ektra, Reinkarnasi Kamera Jadul

sinyal.co.id

Tak ingin dilindas zaman, Kodak akhirnya rilis smartphone.

Tak ingin dilindas zaman, Kodak akhirnya rilis smartphone.

Kodak melompat, mendahului kawan-kawan seperjuangannya produsen kamera macam Nikon, Canon, Leica, Hasselblad, dan sebagainya. Walaupun bukan pionir yang menggabungkan antara smartphone dengan kamera digital berlensa khusus. Tercatat Nokia pun Samsung pernah berkiprah di perangkat hibrid ini.

Perjalanan buram penjualan kamera digital, khususnya jenis pocket (saku) telah mengantarkan produsen Amerika ini menambah portfolio. Menggunakan nama “Ektra” yang diambil dari subbrand jagoan Kodak dan pernah dirilis pada 1941, yang oleh serdadu Amerika kerap dijadikan sebagai alat rekam Perang Dunia II. Seiring berjalannya waktu, nama Ektra pudar. Namanya tak menjulang.

Kodak Ekta pada era 80'an.

Kodak Ekta pada era 80’an.

Tetapi pada tahun ’80-an, ketika kamera berevolusi seri Ektra dikemas dalam format saku. Lensanya diletakkan di samping, dan mudah dibawa. Filmnya pun berbeda dengan roll film pada umumnya.

Bodi Kodak Ektra ramping hanya setebal 9,69 mm. Bandingkan dengan Samsung Galaxy K Zoom (produk terakhir Samsung dengan lensa besar) yang lebih tebal, 16,6 mm. Dimensinya 147,8 x 73,35 mm, ini setara dengan smartphone yang memiliki layar berukuran 5 inch. Layar Kodak Ektra (IPS LCD) pun dilapis oleh Gorilla Glass 3.

4

Kekuatan resolusinya sebesar 20 MP dengan bukaan diafragma f/2,0.

Kodak Ektra sejak awal memang membidik fotografer. Sebagai alat rekam ekstra maka lensa menjadi komponen paling penting. Kodak lantas menanamkan lensa 21 MP (26,5 mm) non reflektif yang mempunyai aperture f/2.0. Lensa ini dilengkapi dengan 6-Axis OIS (Optical Image Stabilization). Sebuah foto hasil pemotretan ditunjukkan dan tampak benar warna yang natural, tajam dan kontras. Kamera utama ini pun telah disiapkan untuk merekam video 4K. Sejumlah teknologi terkini ikut dibawa umpamanya HDR maupun Phase Detection Auto Focus. Sementara untuk selfie, Kodak menyiapkan lensa 13 MP.

Membawa Android Marshmallow, Kodak Ektra tidak memilih prosesor bikinan Qualcomm. Sebagai SoC ditunjuk Helio X-20 punya Mediatek dengan konfigurasi deca-core berkecepatan komputasi 2,3 GHz.

Kodak Ekta cukup handy layaknya menggenggam smartphone.

Kodak Ekta cukup handy layaknya menggenggam smartphone.

Bodinya dibalut oleh kulit layaknya sebuah kamera digital DSLR. Kesan klasik memang sangat terasa. Pada bagian kanan (pada posisi horisontal) atau bawah (pada posisi vertikal) dibuat sebuah grip yang di dalamnya bercokol speaker.

Untuk mengoptimalkan pekerjaan memotret, seri ini menggunakan memori sistem 3 GB RAM dengan memori simpan file foto maupun video seluas 32 GB. Tentu tak cukup, karenanya disediakan pula memori eksternal microSD.

Terdapat tombol shutter yang terletak di atas grip.

Terdapat tombol shutter yang terletak di atas grip.

Bagian menarik lainnya adalah pada tampilan menu pemotretan yang dirancang menyerupai kamera DSLR. Kodak menyebutnya Intuitive Touchscreen DSLR Dial. Tampilan setingan rotator pada kamera DSLR dibuat image yang diselipkan di tampilan utama pemotretan. Tentu saja tersedia opsi Otomatis dan Manual. Sementara tombol manual capture tetap disediakan di atas grip, semata untuk memanjakan mereka yang masih terbiasa memotret dengan cara menekan tombol manual.

Menu-menu yang tersedia antara lain; Smart Auto, HDR, Portrait, Manual, Panorama, Macro, Bokeh, Sport, Night, hingga Video. Sementara kalau Anda pilih mode Manual, seluruh setelan pada kamera DSLR pun dapat Anda temui dan segera atur.

Beberapa pengaturan yang terdapat dalam Kodak Ektra.

Beberapa pengaturan yang terdapat dalam Kodak Ektra.

Pasca pemotretan, fotografer masih diberi kebebasan untuk melakukan olah foto. Kodak menyiapkan aplikasi editing SnapSeed. Jika Anda ingin mencetak, sebuah aplikasi bertajuk Kodak Prints pun tak ketinggalan menanti.

Kodak menyerahkan desain seri ini kepada perusahaan yang pernah membuat produk smartphone Caterpillar bernama Bullit. Perusahaan ini juga tengah menyiapkan desain untuk smartphone Land Rover.

Logo Kodak yang gterdapat di bagian punggung menjadi identitas bagi ponsel miliknya.

Logo Kodak yang gterdapat di bagian punggung menjadi identitas bagi ponsel miliknya.

Salah satu alasan mengapa perusahaan asal Inggris ini mau merancang lantaran masih banyak konsumen yang suka dan mencintai brand Kodak. Karenanya untuk memberi penegasan atas brand, logo Kodak sengaja ditampilkan di punggung dan tombol capture. Kesan kamera besar yang berlapis kulit juga diadopsikan di sini. Termasuk material aluminium yang terdapat di bodi samping.

Tombol capture dirancang seperti tombol pada kamera digital versi awal. Untuk mengaktifkan kamera tekan dua kali tombol manual. Sedangkan untuk fokus bidik tekan setengah. Setelah pas, baru tekan penuh untuk men-capture.

Andra

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled