Mengapa World ID Membidik Iris Mata?

WWW.SINYALMAGZ.COM – World ID melahirkan kontroversi. Nyatanya proyek ini telah menarik lebih dari 5 juta pengguna di 160 negara, dengan lebih dari 359 juta transaksi hingga Mei 2025.

Artinya seudah sebanyak 5 juta pula iris mata yang telah dipindai menggunakan alat bernama Orb yang disediakan oleh World ID. Iris mata lebih presisi daripada sidik jari karena lebih stabil, lebih kaya fitur, lebih sulit dipalsukan, dan dapat dipindai tanpa kontak langsung. Oleh karena itu, banyak sistem keamanan tingkat tinggi (misalnya di bandara atau lembaga intelijen) mulai mengandalkan pemindaian iris.

Dan tidak heran pula jika World ID sangat menginginkan hal ini. Walaupun telah ditepis bahwa mereka tidak akan sembrono dengan data yang diperoleh dari hasil pemindaian tersebut.

Ada beberapa alasan tentang keunikan organ tubuh manusia satu ini sangat penting dan spesifik. Antara lain;

Unik dan Stabil Seumur Hidup

Iris mata memiliki pola yang sangat kompleks dan unik, bahkan antar kembar identik sekalipun berbeda. Pola iris terbentuk saat janin berusia sekitar 10 bulan dan tidak berubah sepanjang hidup, sementara sidik jari dapat sedikit berubah karena luka, abrasi, atau penuaan.

Lebih Banyak Titik Referensi

Iris memiliki lebih banyak titik data atau fitur unik (seperti furrows, crypts, dan rings) dibandingkan sidik jari, yang hanya memiliki pola alur (ridge). Hal ini membuat iris dapat menghasilkan template digital yang lebih detail dan sulit dipalsukan.

BACA JUGA: Apa itu World ID dan Worldcoin?

Minim Kontaminasi Fisik

Pemindaian iris bersifat non-kontak, artinya mata cukup dilihat dari jarak tertentu, sehingga lebih bersih dan tidak terpengaruh oleh kotoran, minyak, atau cedera. Sebaliknya, pemindaian sidik jari rentan terhadap kesalahan jika jari basah, kotor, atau memiliki luka.

Tingkat Kesalahan (False Match Rate) Lebih Rendah

Teknologi iris scanning modern memiliki false match rate (tingkat kesalahan mencocokkan dua orang berbeda) yang sangat rendah, bahkan hingga 1 banding jutaan. Seperti yang terjadi pada perangkat Orb yang digunakan World ID. Sidik jari, meskipun akurat, memiliki kemungkinan error yang sedikit lebih tinggi terutama pada populasi tertentu (pekerja kasar, lansia, dll.).

Masalahnya data penduduk Indonesia masih belum dilengkapi dengan iris. Alias baru sebatas sidik jari. Jika tiba-tiba ada pihak asing yang memiliki data tersebut yang tentu lengkap dengan data –minimal- identitas penduduk, maka bisa jadi mereka lebih menguasai data.(*)

BACA JUGA: Bagaimana Cara Kerja Awal WorldID dan Worldcoin?

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled