Pascakolaborasi, Indosat Business Semakin Berani

WWW.SINYALMAGZ.COM — Konsolidasi bisnis operator telekomunikasi yang tengah tren di berbagai negara di sisi lain juga memberikan keuntungan untuk tumbuhnya sektor korporat atau business to business (B2B). Sektor yang tingkat pertumbuhan (CAGR) selama rentang 2017 hingga 2026 sebesar 13,6%. Pasar ini ditandai dengan terjadinya proses transformasi digital yang dilakukan oleh pemerintahan, privat maupun UMKM.

Guna mengoperasikan digitalisasi tersebut bertumpu pada kehadiran Internet of Things (IoT). IoT mengacu pada International Telecomunication Union (ITU-TY.2060), didefinisikan sebagai sebuah infrastruktur global bagi masyarakat yang memungkinkan layanan canggih dapat terhubung secara fisik dan virtual menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. IoT  diibaratkan sebuah jaringan raksasa yang menghubungkan berbagai macam hal.

Karenanya jaringan internet adalah pembuluh vital yang disediakan oleh operator telekomunikasi. Kolaborasi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia tidak hanya menggabungkan aset jaringan yang dimiliki oleh masing-masing, tapi juga mengoptimalkan pemanfaatan frekuensi, kualitas layanan, dan infrastruktur lain.

Jaringan internet adalah salah satu faktor kunci. Sebenarnya terdapat 4 layer yang mendasari IoT, yakni perangkat sensor, jaringan dan gateway, platform (perangkat manajemen, keamanan, analitik, dll), serta aplikasi dan solusi. Meski hanya memiliki porsi 9% dari keseluruhan hal yang mendasari IoT, namun tanpa jaringan internet sebuah perangkat canggih tidak akan berfungsi istimewa lagi.

Dari aspek pelayanan B2B menurut Teguh Prasetya, Founder Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), operator dapat lebih banyak masuk ke industri IoT dan bertransformasi menjadi digital solution company untuk mendatangkan pendapatan yang lebih tinggi.

“Modal utamanya berupa frekuensi yang sudah ada, sehingga siap untuk dikembangkan dari jaringan 4G ke 5G. Selanjutnya, bisa menyediakan solusi platform yang menyasar industri-industri tertentu. Peluang ini masih cukup terbuka lebar celahnya,” tambah Ketua Bidang  Industri dan Kemandirian IOT, AI dan Big Data (TRIOTA)  Masyarakat Telematika Indonesia / MASTEL) ini.

Modal jaringan

Teguh bilang, Indosat Ooredoo saja sebenarnya sudah memperoleh pendapatan dari sektor solusi IoT. Ia menyebut pendapatan dari solusi bisnis mencapai sekitar Rp 3 triliun.

Sementara Tri, menurutnya, induk perusahaannya yaitu Hutchison malah telah menawarkan banyak sekali solusi bisnis berbasis IoT. Dan pasarnya datang dari berbagai belahan dunia.

Usai merger, di kuartal III, IOH menjadi lebih mudah melakukan ekspansi jaringan serat optik. Kehadiran fiber to the home (FTTH) membantu keterjangkauan perumahan maupun perkantoran. UMKM berada di sana, di rumah yang dijadikan sekaligus sebagai kantor, maupun kantor berukuran sedang. FTTH menjadi opsi selain seluler.

Sedangkan percepatan komersialisasi 5G yang amat ditunggu kalangan industri tersebut dilakukan dengan menggandeng IBM. IOH akan menjadi penyedia infrastruktur seperti server, komputasi, storage, hingga konektivitas. Sementara IBM akan menyediakan teknologi dan platform perangkat lunak mereka.

Di sisi pasar, kebutuhan pasar IoT di Indonesia cukup besar dan penetrasinya bisa ke berbagai sektor industri seperti manufaktur, kesehatan, agrikultur, retail, sektor publik, dan lain sebagainya, termasuk  telekomunikasi dan media. Ditunjang juga dengan kondisi pasar aplikasi dan platform IoT di Indonesia juga terus berkembang. “Kebutuhan setiap tahunnya meningkat signifikan dan berpotensi naik hingga 78% di tahun 2025,” jelas Teguh.

Implementasi IoT juga memiliki potensi yang besar pada efisiensi biaya, jaminan pertumbuhan pendapatan, mempermudah quality control sesuai standar yang ditetapkan, keamanan lebih tinggi dan keselamatan yang lebih terjaga.

Lebih Berani

Peluang itu tampak diendus oleh Indosat Business. Anak perusahaan IOH satu ini tampak telah berbenah dan terlihat lebih berani melakukan eksplorasi. Paling tidak ada tiga aspek yang dilakukan antara lain; konsolidasi alat produksi, mulai BTS dan infrastruktur lain sehingga operator dapat menyajukan jaringan dan gateway yang dibutuhkan untuk solusi IoT.

Kemudian optimalisasi solusi dan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis (korporasi) di mana hadir beragam pilihan. Untuk itu lahir gagasan IDE (Indosat Digital Ecosystem) dengan tiga pilarnya antara lain marketspace, advisory, dan pelatihan. Google Cloud ambil bagian di ekosistem ini. Kelak akan menjadi ruang bagi khususnya UMKM. Malah disediakan pula paket data bertajuk Super Combo bagi pelaku usaha.

Terakhir pengelolaan platform yang terdiri dari manajemen perangkat, sistem keamanan bagi user maupun korporat, kemampuan analitik dan sebagainya. Lihat saja ketika Indosat Business merambah menawarkan beragam solusi di dunia pertambangan.

Solusinya termasuk memecahkan persoalan yang selama ini terjadi di lapangan. Semisal private LTE berupa penyebaran jaringan seluler 4G pribadi untuk mendukung operasional bisnis maupun aktivitas pertambangan dan migas di daerah yang tidak terjangkau oleh sinyal seluler.

Indosat Business tak bisa jalan sendiri. Perusahaan ini juga menggandeng rekanan yang sama-sama bermitra dalam membangun ekosistem digital. Salah satunya VOXOX yang membuka peluang modernisasi komunikasi telefoni pada proses bisnis UMKM. Koridornya tetap berbasis IoT khususnya artificial intelligence (AI).

Layanan partnership ini melengkapi layanan ICT sebelumnya, seperti iDo Insight, iDo Apps, maupun iDo IT.

Kini, Indosat Business memiliki kelengkapan layanan dari konektivitas dan keberagaman platform dan aplikasi untuk beragam solusi. Dan, yang paling penting konsumen B2B termasuk UMKM memiliki banyak opsi sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Boleh paket, boleh ala carte. Ini dia yang diperlukan menghadapi pelanggan yang kata Teguh, berdasarkan riset Riset ASIOTI pada tahun 2025 ada potensi permintaan sebesar 40 miliar dolar (sekitar Rp 554 triliun).

Operator telekomunikasi termasuk anak perusahaan macam Indosat Business memiliki portfolio yang lebih lengkap dari sekadar hanya jualan aplikasi atau platform saja. (andra nuryadi)

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled