Qualcomm Tolak Tawaran Broadcom

SINYAL.co.id– Rencana Broadcom membeli Qualcomm dengan nilai sangat fantastis mencapai 130 miliar dolar pada awal November silam tampaknya bakal lenyap. Dengan nilai sekitar Rp 1.755 triliun itu tentu mencetak rekor baru dalam pembelian perusahaan berbasis teknologi.

Selang seminggu kemudian dewan direksi Qualcomm menolak tawaran tersebut. Sebuah press release yang resmi disampaikan lewat situs Qualcomm menyebutkan penolakan tersebut.

Ada beberapa alasan, yang paling kuat adalah nilai Qualcomm yang ditawar oleh Broadcom menurut para direksi dianggap terlalu kecil. “Keyakinan dewan dengan bangga bahwa usulan Broadcom secara signifikan mengurangi nilai Qualcomm terhadap posisi kepemimpinan perusahaan dalam teknologi mobile dan prospek pertumbuhan di masa depan,” kata Paul Jacobs, Chairman Executive dan Chairman of the Qualcomm Incorporated.

Direksi merasa bahwa Qualcomm adalah pemimpin pasar semiconductor khususnya untuk perangkat mobile. Bahkan dalam mempersiapkan era 5G, Qualcomm telah memiliki rencana baru.

“Kami yakin dengan kemampuan kami untuk menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi pemegang saham kami karena kami melanjutkan pertumbuhan di segmen yang menarik ini dan memimpin transisi ke 5G, “kata Steve Mollenkopf, Chief Executive Officer Qualcomm Incorporated.

Dalam persaingan menciptakan chipset, Qualcomm selalu selangkah lebih maju. Walaupun dalam hal persaingan harga leboh tinggi. Namun para rekanan kerap tak mempersoalkan demi menciptakan perangkat dengan spesifikasi papan atas.

Steve Mollenkopf, CEO Qualcomm

“Setelah melakukan tinjauan menyeluruh, dilakukan dengan berkonsultasi dengan penasihat keuangan dan hukum kami, Dewan telah menyimpulkan bahwa proposal Broadcom secara dramatis mengurangi Qualcomm dan mendapat ketidakpastian peraturan yang signifikan. Kami sangat yakin bahwa strategi yang diberikan Steve (Mollenkopf) dan timnya untuk memberikan nilai terbaik bagi pemegang saham Qualcomm daripada tawaran yang diajukan,” kata Tom Horton, Direktur Pelaksana Qualcomm Incorporated.

Di tangan Mollenkopf, tahun 2016, Qualcomm memperoleh pendapatan mencapai Rp 317 triliun. Harga sahamnya pun masih bertengger di angka 66 dolar.

Sekarang tinggal Broadcom gigit jari. (*)

 

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled