Semester Pertama Indosat Mengesankan

ENAM bulan pertama, PT Indosat Ooredoo tampil mengesankan. Walaupun masih menderita rugi akibat kesulitan-kesulitan masa lalu, namun operator milik Kelompok Ooredoo itu mampu mengucurkan belanja modal (capex – capital expenditure) sampai Rp 5,4 triliun. Ini sama dengan sekitar 56 persen capex tahun 2019 yang Rp 10 triliun, dan lebih dari 2 kali lipat dari periode sama tahun 2018 yang Rp 2,7 triliun.

Operator ini bahkan mampu mendekatkan diri ke PT XL Axiata dan tampaknya siap akan merebut posisinya kembali di peringkat dua setelah sempat disalip XL. Pendapatan selama enam bulan pertama dua operator itu mirip, Rp 12,3 triliun, naik 15,2 persen dari Rp 11,1 triliun semester 1 tahun 2018, sementara XL Axiata mampu meraih Rp 12,256 triliun, naik dari Rp 11 triliun periode sama.

Jumlah pelanggan juga demikian, Indosat berhasil meraih pelanggan sebanyak 56,7 juta, naik 6,4 persen dibanding semester 1 2018, sementara jumlah pelanggan XL Axiata naik 7 persen menjadi 56, juta. Hanya saja, Indosat masih mencatat rugi sebesar Rp 334 miliar di semester pertama tahun ini, turun dari Rp 665 miliar periode sama tahun 2018, dan pada periode sama, XL Axiata mencatat laba Rp 282,4 miliar, melesat dari rugi sebesar Rp 81,7 miliar.

Kenaikan signifikan juga terjadi di ARPU (average revenue per user – rata-rata pendapatan dari tiap pelanggan) Indosat yang hampir dua kali lipat, dari Rp 14.300 naik dengan Rp 13.600 menjadi Rp 27.900. Masih kalah dibanding XL Axiata yang naik sepuluh persen menjadi Rp 34.000.

Kedua operator sama. XL juga menerima berkah dari meningkatnya pendapatan data sejalan dengan naiknya jumlah ponsel pintar pelanggan. Dengan pemilikan 127.257 BTS (base transceiver station) pada akhir semester 1 tahun ini, di antaranya 37.000 lebih BTS generasi keempat (4G LTE) yang siap menebar di 408 kota dan kabupaten seluruh Indonesia.

Keagresifan membangun BTS, PT XL Axiata di tengah tahun pertama 2019 kalah dibanding Indosat, karena hanya bertambah sekitaran 10 persen atau 11 ribuan, dari angka 116.786 BTS. Sementara Indosat dengan capex yang menggiurkan mampu meningkatkan jumlah BTS-nya dengan hampir 30 persen atau 20 ribuan, dari 68.373 buah BTS menjadi 88.365 BTS, sejumlah 25.000 di antaranya berupa BTS 4G yang berada di 475 kota dan kabupaten.

Keagresifan ini diakui oleh Presiden Direktur dan Chief Excecutive Officer (CEO) PT Indosat, Ahmad Abdulazis AA Al-Neama dalam pertemuan dengan media pekan lalu. “Saya sedang fokus untuk mengejar ketertinggalan jangkauan jaringan 4G,” katanya.

Ia juga enggan membicarakan masalah konsolidasi (dengan operator lain) karena menurut dia itu bukan urusan manajemen melainkan urusan pemegang saham. Fokusnya, katanya, menjadikan Indosat sebagai operator terpercaya yang mampu memuaskan pelanggannya, dengan target bisa menyentuh 90 persen cakupan jaringan dari saat ini yang baru 81 persen. ***

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled