Smartfren Uji Coba 5G dan Layanan Lebaran

SMARTFREN bekerja sama dengan ZTE dari China akan menguji coba jaringan seluler generasi kelima (5G), sekitaran Juni mendatang. Penandatangan kerja sama itu dilakukan di Beijing, China, Jumat 26/4), oleh Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys dan Presdir ZTE Corporation, Liang Weiqi, di rangkaian pertemuan OBOR (One Belt One Road) yang dihadiri 40 negara, dan disaksikan Wapres Jusuf Kalla.

Belum diketahui detil uji coba yang akan dilakukan, namun dengan kegiatan itu Smartfren menjadi operator keempat yang melakukan uji coba 5G, setelah Telkomsel, XL Axiata dan Indosat. Dari lima operator seluler papan atas, hanya Hutchison Tri (Tri) yang belum mengumumkan uji coba teknologi baru itu.

Menurut Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Special Project Smartfren, 5G berbeda dengan 4G yang menghubungkan mesin dengan manusia, karena 5G menghubungkan mesin dengan mesin tanpa intervensi manusia. Kecepatan transmisinya tinggi, latensi rendah, cakupan luas karena sel-selnya sempit – seluas hotspot wifi – dengan teknologi MIMO (multi input multi output), antenna 4X4 (4T4R) yang nantinya bisa 16X16 (16T16R).

Dengan teknologi ini gabungan frekuensi dengan cara CA (carrier aggregation) bisa diperoleh kecepatan sampai 10 giga byte per detik. Jauh dibanding 4G yang maksimal 1 Gbps dan masih dalam hitungan orde mega byte per detik.

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys (kiri), Chairman Smartfren, Gandi Sulistyanto, Chairman ZTE, Li Zixue dan Presiden Direktur ZTE Corporation, Liang Weiqi, menandatangani perjanjian kerja sama uji coba teknologi 5G antara Smartfren dengan ZTE Corporation di Beijing, China, Jum’at (26/4). Penandatanganan disaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan beberapa menteri dan pejabat RI

Dengan kemampuan itu 5G dapat digunakan untuk mengoperasikan mobil tanpa sopir, seperti pernah didemokan Telkomsel di tengah kesibukan pelaksanaan Asian Games Agustus 2018 lalu. Hanya saja untuk mengoperasikan 5G, dibutuhkan pemilikan spekturm frekuensi tinggi, dan yang banyak digunakan adalah frekuensi 2800 MHz, 3500 MHz dan lebih tinggi lagi. Spektrum tinggi tadi memiliki kelebihan berupa kapasitas yang tinggi, namun dengan syarat sangat banyak BTS dibangun rapat, karena cakupannya mirip dengan hotspot wifi.

Teknologi yang digunakan oleh Smartfren adalah 5G yang diinjekkan, yang merupakan teknologi 4G + LTE Advance. Saat ini cakupan layanan Smartfren sudah mencapai 71 persen populasi secara nasional, namun di Jawa sudah mencapai 90 persen.

 

Tiga Kali Lipat

Catatan menyebutkan, Smartfren akan mulai agresif dengan membangun jaringan dan menargetkan jumlah pelanggan 30 juta pada akhir 2019, naik hampir tiga kali lipat dibanding Desember 2018 yang 11 juta pelanggan. Operator milik kelompok Sinar Mas itu juga menjual jasanya sangat murah kepada masyarakat, misalnya data hanya Rp 2.000 per satu giga, bahkan ada paket 60 giga seharga Rp 100.000.

Dalam pertemuan dengan wartawan di Bandung Selasa (24/4), Munir menjelaskan program Ramadhan Smartfren, menemani dan melayani kebutuhan komunikasi masyarakat yang dia sebut “one stop companion”. Operator itu akan menambah kapasitas dengan 30 persen, dan sudah siap seminggu sebelum hari raya Lebaran di semua cakupan layanannya.

Data memang menyebutkan akan ada peningkatan trafik, khususnya di kawasan jalur mudik dan tujuan mudik, misalnya di pelabuhan Merak, Cilegon, Tasikmalaya, Magelang, Madiun dan Banyuwangi. Menurut Munir, pihaknya mempersiapkan tim task force dan melakukan pemantauan sepanjang hari selama masa lebaran dari NOC (network operation center).

Dari data yang terkumpul, pengguna Smartfren umumnya mengunduh youtube, kemudian facebook, lalu instagram, google dan seterusnya, dan terakhir ini gamers mulai menonjol. Kebiasaan ini yang akan ditunjang Smartfren dengan menyediakan data murah dan jaringan yang bermutu yang disebut perdana Super 4G Unlimited yang berupa paket internet kuota tanpa batas seharga Rp 65.000. Ada juga pilihan lain, super 4G kuota yang harganya antara Rp 30.000/10 GB hingga60 GB seharga Rp 100.000, yang dapat juga digunakan untuk modem.

Bagi mereka yang berlibur lebaran ke luar negeri, operator milik Sinar Mas itu menawarkan paket jelajah internasional senilai Rp 150.000 dengan kuota 2 GB selama 7 hari di negara-negara ASEAN kecuali Myanmar, negara-negara Asia Pasifik mulai dari Korea Selatan dan Jepang hingga Australia dan New Zealand, India dan Banglades.

Sementara bagi Jemaah umroh disediakan paket internetan selama 14 hari penuh di Tanah Suci dengan harga Rp 150.000, yang berlaku hingga 30 Juni 2019. (hw)

 

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled