SELAMA ini peternak ayam, misalnya, sulit untuk tahu korelasi antara besaran pakan yang diberikan dengan pertumbuhan berat ayamnya. Dengan teknologi NB-IoT yang digelar PT XL Axiata, peternak bisa mengembangkan bisnis dengan lebih akurat, terukur dan memberi hasil lebih bagus.
Teknologi IoT (internet of things) yang dikembangkan itu memantau bukan hanya dari jumlah pakan, namun juga suhu kandang, kelembaban dan sebagainya. Kemudian datanya diolah menjadi semacam rekomendasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengoptimalkan mutu produksi yang ujungnya akan menambah keuntungan peternak.
Tidak hanya peternakan, karena semua segi industri, manufaktur, pertanian, kesehatan, energi, kota pintar hingga bangunan dan kehidupan masyarakat bisa ditingkatkan lewat NB-IoT. Seperti suksesnya solusi digital di bidang transportasi lewat produk Fleetech, smart poultry untuk peternakan, pertanian dan sebagainya.
Layanan NB-IoT XL Axiata akan segera merambah perkantoran lewat teknologi smart building, bekerja sama dengan berbagai korporasi ternama Indonesia. Hal ini dilakukan dalam kaitan HUT ke-23 PT XL Axiata dan dalam rangka era industri 4.0.
XL Axiata sudah meluncurkan NB-IoT (narrow band-IoT) di 31 kota di Indonesia, di Jakarta, Bogor, Bandung, Cimahi, Purwakarta, Majalengka, Cirebon, Tasikmalaya, Semarang, Mojokerto, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Mataram, Medan, Binjei, Lhokseumawe, Lubuklinggau, Padang, Pekanbaru, Batam, Tanjungpinang, Bengkulu, Banjarmasin, Bontang, Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Makassar dan Kendari. Jumlahnya akan dikembangkan sesuai dengan jangkauan layanan 4G LTE dari operator itu di 408 kota atau kabupaten, bekerja sama dengan berbagai ekosistem pendukung semisal penyedia perangkat, platform, sistem keamanan dan berbagai perguruan tinggi.
Lebih efektif dan efisien
Teknologi ini menggunakan frekuensi 900 MHz 4G LTE yang berdaya jangkau sampai 10 kilometer dan secara teknis dia akan berkerja seperti halnya seluler, tetapi ada pembedanya. Modul yang ada pada perangkat IoT hanya dapat bekerja pada band 8 yang memanfaatkan tenaga yang kecil tetapi cakupan luas, yaitu LPWA (low power wide area) yang lebih efektif dan efisien dibanding jaringan seluler lainnya.
Sebuah perangkat NB-IoT dapat bertahan selama 10 tahun hanya dengan menggunakan baterai. Dengan dukungan penyedia perangkat ternama seperti Ericsson, Huawei, Cisco serta berbagai penyedia lainnya, XL Business Solution menyediakan solusi ujung ke ujung berbasis teknologi NB-IoT sesuai kebutuhan pelanggan.
Memperkenalkan layanannya, XL memberi promo paket layanan hanya Rp 15.000 plus pajak hingga akhir tahun, dengan kuota 20 MB untuk pelanggan korporat. Selama masa promo pelanggan dapat menggunakan FlexIoT (IoT platform full stack XL Axiata) untuk menerima data yang dikirim perangkat NB-IoT dan membangun aplikasi di atas FlexIoT.
Menurut Chief Enterprise & SME Officer PT XL Axiata, Feby Salianto, pada tahun 2019, koneksi IoT baru mencapai 136 juta perangkat, akan tumbuh dengan 22 persen, menjadi 247 juta perangkat pada tahun 2022 karena kebutuhan industri. Saat ini pengguna IoT XL Axiata baru sekitar 15 sampai 20 perusahaan, salah satunya pemain besar sektor logistic, yang ke depannya bisa menjangkau komunitas sampai UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
XL Axiata akan tampil pula di Eksibisi IoT Makers Creation 2019 pada 25 – 26 September 2019 di Balai Kartini Jakarta. Gelaran itu akan menjadi ajang bagi para startup muda yang memiliki ide serta fokus melakukan pengembangan solusi IoT di kota mereka, dsan XL akan turut mengembangkan kemampuan para makers muda itu dalam berkarya.
Kegiatan ini diselenggrakan oleh Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Perindustrian yang didukung pelaku industri IoT. Pemenang kompetisi yang sudah berlangsung sejak April lalu, akan diumumkan pada akhir eksibisi dan pemenang akan diikutkan pada program pelatihan di Singapura pada November mendatang. ***
