Telkomsel Dorong Milenial Bertansformasi Digital

Telkomsel, lewat program CSR (corporate social responsibility) unggulannya, mencoba mendorong generasi milenial untuk berani berbinis dengan menggunakan saluran digital menuju kemajuan industri kreatif. Anak perusahaan PT Telkom itu menyelenggarakan lokakarya yang memberi wawasan yang mendorong transformasi digital kepada 143 pemilik usaha dan creativepreneur generasi muda.

Mereka difasilitasi untuk mengembangkan potensi bisnisnya berbekal analisis transformasi digital yang diterapkan secara keseluruhan. “Banyak inovasi yang diharapkan muncul dari para industriawan muda, kreatif dan digital savvy, agar berbagai industri di Tanah Air terus maju,” ujat Denny Abidin, Vice President Corporate Communication Telkomsel, Kamis (19/11).

Lokakarya ini merupakan kelanjutan webinar dari Digital Creative Millenials yang diselenggrakan Telkomsel 28 Oktober lalu, yang akan terus berlangsung hingga Desember mendatang. Denny Abidin memastikan Telkomsel akan terus maju memperkuat peran dan kontribusinya untuk memunculkan lebih banyak bisnis kreatif anak-anak muda Indonesia. Lokakarya ini, katanya, “Mampu mengumpulkan para creativepreneur untuk saling bertukar pikiran yang melahirkan berbagai inovasi baru.”

Tema besar transformasi digital yang jadi topik bahasan dalam lokakarya antara lain analisis bisnis, perencanaan produksi, pengembangan webstore, dan bisnis periklanan. Beberapa nama praktisi ahli menjadi pembicara, semisal Yukka Harlanda (founderr Brodo), Samuel Sabandar (SSDC), Adrian Gilrandy dan Dipta Imanto (Prakasa Triputra Solusi), dan Laura Mellisa Minnesota (Telkomsel).

Di topik pengembangan webstore, Samuel Sabandar menjelaskan pentingnya pengembangan situs dalam memajukan bisnis, karena bisnis online akan terus hidup dan berkembang. Pasar Indonesia yang punya 260 juta penduduk sangatlah besar, orang pun semakin banyak yang memanfaatkan platform online.

Unik dan otentik

Ini kesempatan bagi UMKM dan pelaku usaha untuk bersaing karena semua punya kesempatan sama. “Kuncinya, segera membangun bisnis online yang memiliki media sosial dan situs resmi,” kata Sabandar.

Yukka Harlanda berbicara mengenai pentingnya riset yang akan mendukung berjalannya ide sekaligus menangkap arus balik untuk memperbaiki ide tadi. Katanya, masa depan industri sulit ditebak, tapi saat inilah momentum masyarakat untuk memilih bisnis digital, karena industri sedang mengarah ke online. “Kita harus bisa menyesuaikan produksi  yang mampu dimodifikasi dengan cepat sesuai arus balik dari pelanggan serta memaksimalkan produksi di dalam negeri,” katanya.

Adrian Gilrandy dan Dipta Imanto dari Prakasa Triputra Solusi memberi tip manfaat pengelolaan data menggunakan platform berbasis cloud, seperti ePTS, sehingga data yang disimpan dan diolah, terintegrasi ke berbagai perangkat. Ini akan memudahkan pelaku bisnis  untuk menjalankan analisis bisnis, perencanaan produksi  hingga penjualan produk.

Kata Adrian, UMKM memiliki potensi besar selama bisnis itu tetap pada kompetensi intinya, agar produk dan layanan yang diberikan tetap unik dan otentik, sambil berkolaborasi dengan berbagai pihak agar bisa terus tumbuh. Sementara Dipta Imanto mengatakan, bisnis kreatif di Indonesia punya potensi besar untuk menembus pasar internasional melalui strategi penjualan dan pengolahan data yang tepat. ”Pelaku UMKM perlu memaksimalkan kegiatannya di dalam negeri untuk memajukan industri dan SDM,” katanya.

Laura Mellisa Minnesota, Digital Marketing for SME Specialist Telkomsel mengatakan, melalui segmentasi yang akurat, para pemilik bisnis bisa menjalankan strategi pemasaran yang tepat. Termasuk dalam menyasar kelompok pembeli potensial melalui ilkl;an dengan oesan yang tepat dan menarik.*

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled