Uber Akan Jual Bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab

Sinyalmagz.com – Baru-baru ini dikabarkan Uber akan menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke tangan Grab. Dan sebagai gantinya, Uber nantinya akan menjadi salah satu pemegang saham bagi perusahaan asal Singapura tersebut.

Kabarnya, langkah ini dilakukan Uber untuk membantu performa keuangannya menjelang penawaran saham perdana (IPO) yang disebut paling cepat terwujud pada tahun 2019 mendatang.

Namun sayangnya, menurut sebuah laporan baru dari CNBC, sejauh ini belum ada kepastian menyangkut kesepakatan antara kedua pihak.

Sebenarnya kabar Uber akan menjual bisnisnya bukan yang pertama. Pasalnya, langkah serupa sudah lebih dulu ditempuh di negara tempat Uber beroperasi. Dimana pada bulan Agustus 2016 lalu, perusahaan sudah menyerahkan dan menjual bisnisnya di China ke startup ridesharing raksasa setempat, yaitu Didi, demi memiliki 20 persen saham.

Sementara di Rusia, Uber juga sudah menggabungkan bisnis ke Yandex untuk mengantongi 37 persen saham kompetitor lokalnya.

Tampaknya Uber mengakui di pasar mana ia kalah dan ingin mengambil taruhan di perusahaan itu untuk berkembang secara global. Karena jika Didi dan Grab akhirnya sukses mendunia, Uber akan mendapat rejeki nomplok.

Dara Kosrowshahi, selaku CEO Uber, pernah mengatakan pada konferensi Internet dan Teknologi Goldman Sachs pada awal Februari lalu, bahwa jika perusahaan bertekad, Uber bisa menguntungkan, meski harus investasi besar di pasar negara berkembang dan teknologi baru seperti kendaraan otonom.

Itu berarti perusahaan harus cermat menilai, pasar mana yang akan merugi akibat nihil pertumbuhan, dibandingkan beberapa pasar dengan kinerja lebih baik.

Uber sendiri beroperasi hampir di seluruh dunia. Tetapi menghadapi persaingan ketat di Asia Tenggara dari Grab, dan sebelumnya Didi di China.

Kosrowshahi juga mengakui bahwa lebih masuk akal untuk mencoba mengambil taruhan di perusahaan ridesharing lokal seperti Didi dan Yandex di Rusia.

“Jumlah yang kami investasikan di pasar berkembang memang negatif, tetapi itu adalah investasi opsional.”, kata Kosrowshahi.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled