XL Corner: Konser Musik Online Merebak di Mana-mana

WWW.SINYALMAGZ.COM – Keterdesakan dan kegundahan musisi untuk tampil live membuncah di saat PSBB harus dilakukan. Covid-19 memaksa mereka diam dan mungkin membubarkan jadwal konser yang sudah ditentukan untuk beberapa tempo ke depan. Pendapatan pun berkurang, maklum dunia musik masih menempatkan konser sebagai sebuah pendapatan besar bagi musisi.

Maka belakangan mereka melakukan terobosan dengan melakukan konser secera digital. Persoalannya bagaimana mungkin menghubungkan antara satu dengan pemain band lain dalam satu irama?

Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh pemusik untuk melakukan konser. Yaitu secara live dan non-live alias taping. Cara kedua ini banyak sekali dilakukan, lantaran teknologi belum dapat mensinkronisasikan keseluruhan aspek musik. Teknologi jaringan bisa saja menggunakan 4G namun seringkali ketidakstabilan jaringan mengganggu bahkan bisa jadi membubarkan permainan. Kecuali jika hanya dua atau tiga personel dalam satu band yang jauh lebih gampang disatukan.

Cara live memang jauh lebih seru karena bisa melakukan interaksi. Namun biasanya sebuah band melakukan dalam sebuah rumah dengan beberapa ruangan yang terpisah, sehingga satu sama lain saling menjaga jarak. Kemudian pengolah sound akan menyatukan mereka dan men-streaming konser secara live.

Opsi live juga tetap membutuhkan jaringan yang stabil dan cepat untuk men-streaming video dan audio. Tetapi tidak sekompleks jika dilakukan dalam jarak yang masing-masing personel memakai jaringan sendiri-sendiri.

Konser online dimudahkan dengan berbagai macam platform. Biasanya memakai YouTube Live, Facebook Live, Instagram Live, alias media sosial yang memang menyediakan real time streaming content.

Tetapi selain itu ada pula aplikasi atau software yang memang didedikasikan. Misalnya saja Periscope, Twitch, Live, Livestream, atau ViewStub.

Lantas dari mana para musisi ini mendapatkan uang?

Di Indonesia Loket.com melakukan terobosan dengan menjual tiket konser online secara online. Selain itu, platform satu ini juga berkolaborasi dengan penyedia panggung online bernama Pentas.in.

Kolaborasi ini setidaknya melibatkan musisi, penjual tiket, penyedia panggung, dan pengelola audio. Calon penonton harus membeli tiket dulu agar bisa masuk ke “venue”, dan semuanya dilakukan secara digital.

Cara lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan donasi. Donasi alias membayar sukarela dari para penonton. Cara ini biasanya menggaet lebih banyak penonton, karena prinsipnya yang free. Namun, menjadi kurang nyaman jika Anda tak nyawer.

Salah satu konser yang dilakukan oleh DSS Music dengan Konser 7 Ruang-nya menggunakan model donasi. Konser Vina Panduwinata umpamanya ditonton oleh puluan ribu pasang mata dan penonton online bebas memberikan donasi, mulai Rp 50 ribu hingga jutaan. Terkumpul setidaknya Rp 105 juta dari konser selama tiga jam lebih ini.

Cara donasinya cukup dengan mentransfer ke rekening yang disediakan. Untuk mempermudah, pengelola program ini bekerjasama dengan BCA, Paypal dan sociabuzz. Sehingga uang donasi bisa ditujukan ke platform payment tersebut.

Dari keseluruhan konser online, faktor yang paling penting adalah fasilitas jaringan nirkabel yang memadai. Paling tidak memenuhi unsur kecepatan dan kestabilan.

XL Axiata memiliki komitmen tinggi untuk penyediaan jaringan tersebut. Fiberisasi yang terus digalakkan guna mencapai standar jaringan untuk kebutuhan streaming.

Di era new normal, sudah tentu akan semakin banyak konser online. Jadi kalau Anda ingin menonton, pastikan jaringan di kawasan tempat tinggal Anda cepat dan stabil.

Untuk memastikan kualitas jaringan Anda sudah ter-cover 4,5G Anda bisa cek di link berikut: https://www.xlaxiata.co.id/id/jaringan/jangkauan

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled