55 ribu BTS setelah 19 tahun XL beroperasi

HUTXL_1

Merayakan 19 tahun sebagai operator telekomunikasi yang melayani masyarakat Indonesia (16/10), Presiden Direktur XL, Dian Siswarini kembali menegaskan komitmen XL untuk ikut membangun Indonesia lewat bidang telekomunikasi. XL akan menyesuaikan bisnisnya untuk mendorong produktivitas masyakarat, serta menyediakan infrastruktur telekomunikasi sebagai sarana percepatan pembangunan.

Menurut Dian, dalam masa 19 tahun beroperasi, XL mengklaim berkontribusi dalam membangun industri telekomunikasi Indonesia, seperti menjadi pelopor tarif murah layanan voice dan SMS, layanan 3G, tower sharing, juga roaming nasional. XL juga mempelopori yang konsolidasi industri telko dengan melakukan merger dan akuisisi atas AXIS.

Sejak akhir 2014, XL meluncurkan layanan 4G di Yogyakarta, Bogor, dan Medan. Tahun ini, September 2015, XL telah melakukan komersialisasi layanan 4G LTE di Jawa dan Bali, yaitu di Surabaya dan Denpasar, setelah sebelumnya di Lombok.
Untuk layanan data, XL juga mengenalkan layanan aplikasi digital untuk masyarakat menengah ke bawah bernama mFish. Layanan lain adalah pembayaran secara elektronik XL Tunai, dan layanan untuk kaum perempuan “Sisternet”.

Layanan XL kini diklaim telah menjangkau sebagian besar populasi Indonesia, ada di 33 provinsi, didukung lebih dari 55 ribu BTS, dan jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 31 ribu km yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Layanan XL juga menjangkau daerah terpencil, perbatasan, dan pulau-pulau terluar.

Dimulai tahun 1996
Kehadiran XL di Indonesia dImulai tahun 1996, dengan memulai operasi di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Tahun 2005 cakupan layanan pelanggan XL baru 60 persen, lalu meningkat menjadi 90 persen (2010) dan 98 persen di tahunn ini (2015). Dari sisi jumlah BTS 2G, tahun 2005 baru ada 4000 BTS, lalu meningkat menjadi 22 ribu BTS (2010), dan kini ada 37 ribu (2015). Jumlah BTS 3G yang ada sejumlah 2700 di tahun 2010, meningkat menjadi 17 ribu tahun ini. Dan kini, memasuki era 4G, BTS 4G XL sudah ada di angka 2500 BTS.

Untuk menunjang makin tingginya trafik data yang melewati jaringan XL, sudah dibangun pula jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 10 ribu km di tahun 2010, dan meningkat menjadi 31 ribu km tahun ini. Sesuai prediksi banyak kalangan, pengguna data di XL terus melonjak, dari hanya 2 persen di tahun 2005, lalu meningkat menjadi 15 persen (2010), dan 54 persen tahun ini. Sebagai industri telekomunikasi yang pada modal. akumulasi belanja modal yang sudah dikeluarkan XL diawali dengan 6,3 triliun (2005), lalu menjadi 36.6 triliun, dan hingga tahun ini XL sudah berinvestasi sebesar 68.3 triliun.

Secara ekonomi, 19 tahun kehadiran XL telah menumbuhkan lebih dari 250 ribu outlet pulsa sebagai bisnis UKM. Dari jumlah tersebut, ada lebih dari 280 ribu lapangan pekerjaan, dengan total pekerja lebih dari 1 juta orang. Besarnya pekerja yang terlibat tersebut melayani lebih dari 2 juta transaksi per hari, dengan nilai lebih dari 60 milyar per hari. Sementara dari sisi setoran ke negara sebagai pendapatan BHP dan pajak, tahun lalu sejumlah 8 triliun.

XL kini memilih strategi berorientasi meraih pelanggan yang tepat yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan (revenue share), daripada market share. Hal ini senada yang diucapkan Menkominfo Rudiantara yang hadir dalam perayaan ulang tahun XL ke-19 tersebut. (Wahyu)

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled