Fiber Optic Kapasitas Besar di Sepanjang Rel KA

Surge, melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), berkolaborasi dengan Lintasarta dan THC (Trans Hybrid Communication), memanfaatkan infrastruktur serat optik berkapasitas besar sepanjang rel KA di Pulau Jawa. Melalui Nota Kesepahaman, Lintasarta maupun THC dapat mengakses jaringan serat optik (dark fiber), tiang serta infrastruktur pendukung milik Weave yang dibangun di sepanjang rel kereta api milik PT KAI (Persero) di seluruh pulau Jawa.

Jasa infrastruktur serat optik atau dark fiber merupakan salah satu layanan Weave berupa solusi konektivitas juga solusi internet, edge data center hingga telekomunikasi. Dengan keberadaan ribuan POP (point of presence) yang tersebar di seluruh stasiun KA dan fasilitas lainnya di Pulau Jawa, Weave dapat meningkatkan kualitas layanan langsung para partner bisnis kepada pengguna dan masyarakat di kota-kota sekitar jalur rel PT KAI.

Sejak awal Surge menggodok proyek infrastruktur serat optik ini melalui Weave, memposisikan Weave sebagai neutral carrier provider & collaborator. Sebagai kolaborator, Surge mengajak mitra Internet Service Provider (ISP) lokal, pemilik bisnis data center, dan pelaku bisnis di bidang telekomunikasi dan internet bersama merasakan nilai tambah konektivitas cepat dan berkualitas dari Surge.

Jaringan ISP milik THC yang sampai pelosok, hingga seluruh layanan internet dan fasilitas data center dari Lintasarta, dapat mengoperasikan sendiri infrastruktur jaringan serat optik milik Weave. “Agar lebih banyak lagi masyarakat langsung maupun pelanggan korporasi di daerah yang mendapat manfaat dari transformasi layanan digital ini,” kata CEO Surge Hermansjah Haryono.

Lintasarta adalah perusahaan ICT total solution di Indonesia yang berpengalaman selama lebih dari 3 dekade dalam pembangunan masa depan negeri dengan menyediakan beragam solusi ICT yang andal dan inovatif.  Lintasarta melayani pelanggan korporasi di berbagai sektor industri, meliputi komunikasi data fiber optic, jaringan satelit, Managed Security & Collaboration, Data Center dan DRC, Cloud Computing, e-Health, solusi total komunikasi data dan dukungan layanan profesional di seluruh Indonesia.

Direktur Lintasarta Ginandjar menuturkan, Lintasarta menjajaki rencana kerja sama dengan Weave untuk menggunakan jaringan serat optik milik Weave di sepanjang pulau Jawa. Rencana kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat serta memberikan kontribusi positif dalam optimalisasi dan percepatan pembangunan infrastruktur IT di Indonesia.
Lintasarta berkomitmen turut membangun negeri, terlebih pada masa sulit akibat pandemi dan siap membantu seluruh industri dan mendukung pemerintah dalam memulihkan perekonomian di Indonesia. Berbagai keunggulannya memperkokoh posisi Lintasarta sebagai pemain terdepan dalam menghadirkan solusi ICT yang andal untuk memperkuat bisnis. “Kami mendukung percepatan transformasi digital para pelaku industri nasional yang banyak diadopsi pelaku bisnis untuk dapat bertahan di era digital seperti sekarang,” kata Ginanjar dalam sesi penandatanganan MoU yang dilaksanakan secara virtual.

Unggul dari sisi trafk data

PT Trans Hybrid Communication adalah perusahaan telekomunikasi yang menyediakan layanan seperti Internet Service Provider (ISP), interkoneksi internet atau Network Access Point (NAP), Jaringan Tetap Tertutup (Jartaptup), hingga Jaringan Tetap Lokal (Jartaplok) berbasis packet switch.

Cakupan layanan THC, di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, termasuk di daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) hingga jaringan internasional, termasuk jaringan backhaul data center. Kesamaan visi dengan Surge untuk konektivitas grassroot, maupun dukungan backbone dari Weave memudahkan THC mengembangkan dan scale-up layanan ISP Dukodu yang lebih luas di Pulau Jawa. “Terutama di daerah 3T, membuka informasi dari dusun ke kota dan dunia, serta membawa informasi dunia dan kota ke dusun,” kata CEO Trans Hybrid Communication, Fadzri Sentosa.
Sejak akhir 2019, Surge melalui Weave membangun 2.800 km serat optik 144 core di sepanjang rel KA, lebih dari 500 stasiun yang terletak di 9 daerah operasional PT KAI. Pembangunan ini didesain untuk meningkatkan jaringan infrastruktur data yang sangat cepat, stabil dengan latency yang rendah di pulau Jawa yang dapat memfasilitasi konektivitas internet dengan kapasitas bandwidth sangat besar.

Kabel serat optik yang terbangun akan terhubung dengan perangkat switching Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) dan Edge Data Center (EDC) untuk memfasilitasi interkoneksi internet dan distribusi load data dalam jaringan. Baik itu konektivitas langsung (Direct), Point-to-Point hingga Point-to-Multipoint untuk semua kota di Pulau Jawa.

Teknologi fiber optic ini memiliki keunggulan dari sisi traffic data yang bisa di-deliver kepada konsumen, diperkuat aspek security handal, dan berpotensi mendukung konektivitas 5G yang akan mulai beroperasi di Indonesia dalam waktu dekat. Surge berharap keunggulan-keunggulan jaringan serat optiknya bisa membuat para mitra memberikan layanan yang berkualitas maksimal bagi konsumen mereka.

Masyarakat, pemerintah daerah, UMKM, startup lokal bahkan individu-individu kreatif lokal juga terbantu aktivitasnya dan semakin dapat mengembangkan usaha berkat infrastruktur konektivitas dari Surge. “Bersama THC dan Lintasarta, Surge terus wujudkan misi pemerataan ekonomi digital sampai ke pelosok-pelosok Indonesia, diawali dengan kota-kota tier 2 dan 3 di pulau Jawa,” kata Hermansjah.  (hw)

 

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled