SAP Akui Suap Institusi dan BUMN

Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat pekan lalu memublikasi detil kasus suap yang melibatkan SAP, perusahaan perangkat lunak global yang berbasis di Jerman. Selain Afrika Selatan, dilaporkan suap diberikan kepada institusi dan BUMN di Indonesia, antara lain Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2018.

Pada 2018 itu BP3TI berubah nama menjadi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo), kata KaDiv Humas dan SDM Bakti, Sudarmanto. Memperbaiki tata kelola dan modernisasi proses bisnis, Badan Layanan Umum (BLU) Bakti menggunakan jasa SAP dengan nilai kontrak Rp12,6 miliar.

Kontrak dilakukan melalui proses perencanaan dan pengadaan yang transparan dan akuntabel sesuai ketentuan yang berlaku. Bakti dikatakan akan melakukan pemeriksaan internal terkait kasus hukum itu, selain berkomitmen menjunjung tinggi penegakan hukum.

“Kami akan bekerja sama dengan otoritas terkait, mendukung pengelolaan APBN yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia maju, makmur, sejahtera, dan bersih dari korupsi,” katanya, Senin (!5/1).

SEC Amerika serikat melaporkan SAP dan mitranya, yang mengaku memberi suap dan hal-hal lain dalam bentuk uang tunai, sumbangan politik, transfer elektronik. Juga beragam barang mewah, untuk mendapatkan kontrak di berbagai departemen atau lembaga Indonesia.

Dokumen menyebutkan, di Indonesia SAP bekerja sama dengan Value Added Resellers (VAR), mitra penjual untuk masuk ke pasar. Mereka melakukan skema yang dibuat, ditawarkan, atau dicoba dilakukan pembayaran kepada pejabat pemerintah di 8 BUMN.

Koodinasi KPK – FBI

Masuk dalam daftar penerima suap adalah BP3TI, KKP, Kementerian Sosial, PT Pertamina, Pemda DKI, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II untuk medapat atau mempertahankan kontrak mereka.

KPK pun ternyata sudah berkoordinasi dengan FBI (Federal Bureau of Investigation), menggali informasi kasus suap SAP kepada pejabat dan instansi di Indonesia, kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada media. Staf KPK dikatakannya sudah berkoordinasikan dengan FBI untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Kasus suap lintas negara itu terungkap dari Dokumen pengadilan terhadap SAP mengungkap kasus itu, usai dimuat berita resmi Departemen Kehakiman (DoJ – Department of Justice) AS, Kamis (11/1) lalu. SAP dituntut membayar lebih dari US$220 juta, sekitar Rp 3,42 triliun dalam bentuk denda maupun administrasi karena menyuap pejabat di Afrika Selatan dan Indonesia.

Kasus itu tidak hanya ditangani DoJ, yang meliputi pihak Kejaksaan maupun FBI, tetapi juga oleh otoritas bursa AS yakni Security and Exchange Commission (SEC).

SAP, perusahaan terbuka, menandatangani perjanjian penuntutan yang ditangguhkan atau deferred presecution agreement (DPA) dengan kejaksaan AS yang kemudian disidangkan Pengadilan Distrik Timur Virginia. SAP dituntut atas dua kasus.

Pertama, pelanggaran terhadap ketentuan anti-penyuapan dan pembukuan dan catatan dari Undang-undang (UU) Praktik Korupsi Luar Negeri atau Foreign Corrupt Practices Act (FPCA) terkait pemberian suap kepada pejabat di Afrika Selatan. Kedua, pelanggaran terhadap ketentuan anti-suap FCPA dalam skema membayar suap pejabat Indonesia.

Pemimpin global

Rilis Pelaksana Tugas Asisten Jaksa Agung AS di Divisi Kriminal DoJ, Nicole M. Argentieri, menyebutkan, SAP membayar suap kepada pejabat-pejabat pada BUMN di Afrika Selatan dan Indonesia untuk memperoleh bisnis pemerintah. Suap dan pemberian lain itu berupa uang tunai, kontribusi politik, transfer elektronik dan barang mewah.

SAP merupakan sebuah perusahan penyedia perangkat lunak (software) enterprise resource planning (ERP) yang dikembangkan untuk membantu manajemen dan perencanaan suatu perusahaan. SAP getol menawarkan solusi ERP di berbagai lini industri berupa pengumpulan dan analisa data, merancang sistem perusahaan, menghubungkan data operasional dengan faktor emosional pelanggan.

SAP juga menawarkan layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), manajemen rantai persediaan, manajemen keuangan, dan manajemen perbelanjaan. Ini menjadikannya salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dan pemimpin global dalam bidang softwarebisnis.

SAP dimulai pada 1972 oleh lima mantan karyawan IBM, Dietmar Hopp, Hasso Plattner, Claus Wellenreuther, Klaus Tschira, dan Hans-Werner Hector dengan nama Systemanalyse Programmentwicklung. Awalnya hanya memiliki satu pelanggan dengan beberapa karyawan dan nama perusahaan lalu disingkat sebagai SAP.

Pada 1975, SAP membangun aplikasi untuk akuntansi keuangan, faktur, dan inventaris. Pada 1979, mereka mengembangkan perangkat lunak jenis lainnya.

Pada 1988 SAP melantai di bursa, membuatnya terendus dunia. SAP membuat inovasi perangkat lunak client-server yang programnya diminati secara global. Terus berkembang pesat setelah memanfaatkan internet pada 1999. (*/hw)

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled