Tablet Terjerembab

sinyal.co.id

Apakah jaman tablet tahun 2017 akan tetap bertahan?

Apakah jaman tablet tahun 2017 akan tetap bertahan?

IDC melaporkan bahwa hingga akhir tahun ini pasar tablet akan jatuh. Ungkapan itu dilengkapi data, bahka indikasi itu sudah terlihat sejak kuartal kedua 2016, dibandingkan periode yang sama tahun silam turun 12,6 persen. Atau total sampai tengah tahun 2016 hanya dikapalkan 38 juta unit saja di seluruh dunia. Itu belum terhitung yang laku.

Hal ini tampaknya sudah diantisipasi oleh Samsung yang tahun ini hanya mengeluarkan 2 seri saja. Masing-masing Galaxy Tab A7 dan Galaxy Tab A 10,1. Lalu Apple juga hanya merilis satu seri, iPad Pro 9,7. Situasi semangat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Tahun 2015, Apple masih merilis dua seri. Dengan kata lain, tahun 2016 Apple seperti ogah mengemas tablet apalagi dengan teknologi yang justru akan membuat harganya semakin mahal.

Pabrikan Tiongkok bahkan sudah sangat fokus kepada pembuatan smartphone, meskipun jalannya sangat terjal mengingat persaingan di kelompok ini juga amat ketat. Tetapi lebih baik bermain di wilayah ini karena trennya masih ada, meski tidak terbuka lebar.

Salah satu alasan yang dikemukakan oleh IDC lantaran hadirnya perangkat 2 in 1 device. Siasat yang dilakukan pabrikan lokal pun kira-kira seperti pabrikan Tiongkok. Evercoss misalnya lebih menggedor dengan smartphone yang menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Bahkan Evercoss memilih memasukkan produk brand lain untuk bermain di segmen menengah.

Ketika mendengar ada pabrikan lokal yang masih ingin bermain tablet, tampaknya harus berpikir dua kali. Indikasi bangkitnya pasar tablet sama sekali tidak terlihat. Jika ingin mengisi pasar yang tidak diisi oleh Samsung atau Apple rasanya salah besar. Bagaimana mungkin bersaing dengan tablet buatan dua pabrikan raksasa itu, sementara secara brand jelas tidak selevel. Kedua brand di atas saja sudah berat dan fokus benar ke smartphone. Segmen pasarnya pun amat jelas.

Malah yang diendus oleh Evercoss adalah potensi terjualnya laptop dengan harga terjangkau. Kendati tren pembelian laptop tak naik pesat, tetapi kebijakan pemerintah untuk memberlakukan pendidikan dan ujian berbasis komputer adalah celah yang ingin direbut oleh Evercoss yang bermitra dengan Intel.

Beberapa bulan silam, saya bersua dengan salah satu petinggi Intel. Ia mengatakan sekolah-sekolah mulai membeli perangkat komputer. Tetapi bukannya PC yang dibeli melainkan laptop. Alasannya sederhana, laptop bisa dibawa kemana-mana, khususnya oleh guru. Makanya produk laptop terjangkau bikinan Evercoss itu dijejali pula dengan sejumlah software pendidikan dan pengajaran.

Andra

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled