XL Axiata Sosialisasikan Aplikasi Laut Nusantara di Banten

SINYALMAGZ.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melanjutkan program sosialisasi aplikasi Laut Nusantara kepada masyarakat nelayan Indonesia. Kali ini, XL Axiata bekerja sama dengan organisasi nelayan, yakni Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengadakan sosialisasi aplikasi Laut Nusantara kepada 250 nelayan di wilayah Banten.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Ir H Suyitno, juga turut hadir membuka acara yang dilaksanakan di Gedung Aula BAPPL STP Karangantu, Serang, Banten, Kamis (28/12/2018).

Group Head XL Axiata Jabodetabek Region, Bambang Parikesit, mengatakan bahwa setelah diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, XL Axiata memperkenalkan aplikasi Laut Nusantara kepada masyarakat nelayan di berbagai daerah.

“Tujuan kami tidak hanya membuat saja, tetapi bisa benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan untuk meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya akan membantu memperbaiki kualitas hidup mereka. Karena itu, kami juga memiliki program sosialisasi langsung kepada masyarakat nelayan di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Banten yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten.”, ujar Bambang.

Bambang melanjutkan, pada program sosialisasi ini, tim dari XL Axiata mengajarkan langsung penggunaan aplikasi Laut Nusantara kepada para nelayan.

Tidak lupa, kepada mereka juga diberikan pemahaman mengenai manfaat dari pemanfaatan teknologi digital untuk membantu meningkatkan hasil tangkapan ikan di laut, sekaligus memastikan keamanan mereka dalam bekerja.

Satu di antaranya yang mereka butuhkan adalah petunjuk lokasi tempat ikan berada, yang selama ini tidak bisa mereka perkirakan.

Teknologi digital yang didukung data satelit mampu memberikan data-data tersebut.

XL Axiata dan Kementerian Kelautan dan Perikanan berharap pengetahuan dan materi edukasi yang sudah diberikan selanjutnya bisa diteruskan kepada warga nelayan lainnya.

Dengan demikian, aplikasi Laut Nusantara bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas.

Bersamaan dengan pelatihan tersebut, XL Axiata juga menyerahkan donasi perangkat smartphone yang sudah dilengkapi dengan aplikasi Laut Nusantara dan paket data selama 1 bulan.

Aplikasi Laut Nusantara yang dibangun selama kurang lebih 5 bulan ini didukung basis informasi yang lengkap dan real time, serta sumber data sepenuhnya dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL).

Sebagai lembaga riset dan observasi kelautan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, BROL memiliki data kelautan yang sangat lengkap dan sangat berguna untuk pengembangan di bidang kelautan, termasuk manfaat praktis bagi nelayan kecil.

Data-data dari BROL juga up to date dan berdasarkan riset dan observasi laut di seluruh wilayah nusantara.

Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga tidak diragukan keakuratannya.

Updating data dilakukan setiap tiga hari berdasarkan data dari satelit khusus.

Sementara itu, data yang bersifat prakiraan berdasarkan analisa data selama 20 tahun ke belakang.

Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survei ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan.

Masyarakat nelayan di seluruh Indonesia bisa mengunduh aplikasi Laut Nusantara di Google Play Store secara gratis melalui smartphone Android dengan menggunakan operator layanan data.

Aplikasi ini bisa dipergunakan oleh nelayan saat melaut sejauh smartphone mereka masih bisa menangkap sinyal data dari operator.

Berdasarkan ujicoba di sejumlah daerah, aplikasi masih bisa dibuka hingga jarak 10 mil dari pantai. Jarak ini masih sangat relevan mengingat nelayan kecil, dengan perahu berjungkung dan bentuk perahu tradisional berukuran kecil lainnya memiliki daya jangkau rata-rata kurang dari 20 mil laut.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled