WWW.SINYALMAGZ.COM – Setelah secara bersamaan meluncurkan layanan komersial 5G pada awal April, tiga operator Korea Selatan telah secara kolektif mendapatkan 260.000 pelanggan. Ini merupakan sebuah awal yang kuat untuk teknologi seluler generasi berikutnya.
Komitmen pemerintah Soul melalui Kementerian Sains dan TIK Korea Selatan amat tinggi. Ambisinya menjadikan Korea Selatan sebagai negara 5G pertama di dunia.
SK Telecom juga telah mengujicoba dengan melakukan broadcast live oleh kmedian setempat, Jo Young-bin.
Awalnya Korea Selatan tampak tergesa-gesa mengkomersilkan layanan dan perangkat 5G telah menyebabkan ketidaksiapan bagi pengguna awal. Banyak yang mengeluh tentang layanan yang tidak konsisten dan masalah dengan smartphone 5G pertama di negara itu: Samsung Galaxy S10 5G. Tetapi operator telah bergerak cepat untuk menanggapi kekhawatiran awal tersebut.
“Banyak keluhan awal yang diajukan oleh konsumen sedang ditangani, ” kata Kementerian Sains dan TIK. Pemerintah amat merespon. Bahkan aduan dari konsumen itu justru memicu banyak perbaikan. Perlombaan siapa yang tercepat menggelar langanan 5G memang jadi isu tahun ini. Amerika misalnya juga telah kasak-kusuk. Bahkan Donald Trump punya ambisi.
Masalahnya Amerika punya populasi yang besar yaitu lebih dari 328 juta penduduk untuk dilayani. Sedangkan populasi Korea Selatan sekitar 51,3 juta kurang dari seperenam populasi Amerika Serikat dan tersebar di wilayah yang 99 kali lebih kecil.
Sementara operator Swiss, Swisscom baru-baru ini mengumumkan bahwa negara ini akan menjadi yang pertama di Eropa untuk memulai layanan 5G yang hampir komprehensif.
Operator Korea Selatan memiliki lebih dari 54.200 BTS online. Meningkat mencapai 7% dari minggu sebelumnya, dan telah berkomitmen untuk secara cepat dan transparan memperluas jangkauan jaringan mereka dengan peta online.
Untuk saat ini, negara ini telah berfokus pada kota-kota besar dan pusat populasi besar lainnya, tetapi pembangunan jaringan diperkirakan akan menyebar lebih jauh selama dua tahun ke depan.
Sebelumnya Korea Selatan telah berjuang dengan masalah kualitas yang berkaitan dengan BTS 5G buatan Nokia. Sejumlah laporan mengatakan kualitasnya masih belum optimal. Bahkan kabarnya operator pengiriman perangkat keras tambahan dari Samsung dan lainnya.(*)
