Netflix Club: The Climb (L’ascencion), Pejuang Cinta di Puncak Everest

SINYALMAGZ RATE: 7/10

PEMAIN: AHMED SYLLA, ALICE BELAIDI, NICOLAS WANCZYCKI,  UMESH TAMANG

WWW.SINYALMAGZ.COM – Kalau cinta sudah membuncah, apa saja bisa terjadi. Bahkan tidak berlebihan jika muncul ungkapan, “samudera luas kan ku arungi, gunung tertinggi kan ku daki”.

Dan, ungkapan tersebut di mata seorang pejuang cinta bernama Samy Diakhate (Ahmed Sylla) adalah kenyataan yang harus dihadapi. Bukan lagi sekadar ungkapan belaka demi membuktikan cinta. Begitulah lalu pemuda Prancis berdarah Senegal itu memulai petualangannya di Himalaya.

Mulanya ini seperti sebuah jawaban atas tantangan yang diucapkan Nadia (Alice Belaidi). Nadia seperti tak antusias begitu Diakhte mencoba menembak dirinya untuk jadi pacar. Namun sebaliknya dengan Diakhte.

Ucapan yang semula seperti hanya becandaan belaka, dijawab oleh Diakhte. Bahwa cinta butuh pengorbanan seperti seseorang mendaki ke puncak tertinggi di dunia, Mount Everest.

Kendati Diahkte bukanlah seorang pendaki, bahkan tidak pernah mendaki gunung di negerinya sekalipun. Tetapi cinta lah yang membawanya ke perjalanan nekat itu.

Script yang dibuat oleh sang sutradara, Ludovic Bernard bersama Nadir Dendounce (penulis novel asli inspirasi film ini) dan Oliver Ducray membawa ke ranah komedi. Namun tidak terjebak pada komedi garing atau romantika picisan. Dengan kata lain, The Climb (yang judul aslinya L’ascencion) adalah film hiburan yang tak memerlukan pencernaan cerita mendalam. Ikuti saja alurnya, dan nikmati perjalanan pendakian Everest melalui jalur selatan alias via Nepal.

Baca juga: Netflix Club: I Care A Lot, Lika-Liku Bisnis Panti Jompo

Kisah cinta menggebu ini kemudian ditangkap oleh sebuah radio lokal di daerah La Courneuve, yang terletak 8 km dari pusat kota Paris. Oleh para penyiar radio dikemaslah menjadi sebuah laporan live perjalanan. Hal inilah yang membuat masyarakat lalu antusias dan memberi simpati.

Komedi cerdas justru bisa kita simak ketika perjalanan pendakian itu dimulai. Ketidakmampuan dan ketidakpengalaman Diahkte (dimainkan sangat bagus dengan sosok yang polos oleh Sylla) diperlihatkan dalam berbagai ragam cara. Bahkan sewaktu ia bolak-balik berlatih ice climbing yang baru pertama kali ia lakukan, Bernard tidak membawa ke komedi slapstick.

Kejenakaan muncul pula dari pemeran pembantu. Adalah Johonny (Umesh Tamang), pemuda Nepal, porter kurus yang menemani Diahkte mendaki sampai Camp 4. Diahkte polos dalam hal mendaki gunung es, Johonny polos dalam hal cinta dan segala literasinya. Jika kemudian keduanya bersatu dalam pendakian, banyak hal seru terjadi.

Sosok pendaki Himalaya yang tegar, kuat dan tenang disodorkan lewat pemandu pendakian, Jeff (Nicolas Wanczycki). Lagi-lagi trio penulis naskah The Climb mampu membaurkan antara dunia pendaki yang kaku dan dingin dengan manusia biasa yang dilanda cinta.

The Climb sebenarnya sudah dirilis pada 2017 silam di festival film komedi bertajuk Festival du Film de Comédie de L’Alpe d’Huez. Netflix lalu mencomotnya untuk menambah daftar koleksi film komedi.

Film sepanjang 1 jam 43 menit ini membawa Anda memahami jalur pendakian ke Everest. Dimulai dari Kathmandu menuju Lukla, lalu perjalanan jalan kaki menuju Everest Base Camp. Dari sini proses aklimatisasi dimulai, pelatihan pendakian, hingga perjalanan melewati Khumbu Ice Fall, Camp 1 hingga Camp 4.

Komedi kadang juga perlu dramatika. Bernard menyisipkan di scene ketika summit attack. Diahkte kehabisan tenaga di Hillary Step. Bahkan sherpa yang menemaninya pun meminta cepat turun, apalagi oksigen di tabungnya mulai menipis. Walaupun jarak tempuh dari Hillary Step menuju puncak Everest hanya perlu 20 menit.

Taburan cinta yang hendak disampaikan tidak melulu antara Diahkte dan Nadia. Tapia da sosok ayah dan keluarga yang memberi suntikan semangat di sisi lain.

The Climb terinspirasi dari novel karya Nadir Dedounce, yang warga Perancis berdarah Aljazair. Pria ini memecahkan rekor sebagai Everest summiter yang tidak punya pengalaman dan tak pernah mendaki gunung sebelumnya. Namun, perkara mencapai puncak bagi Nadir bukan semata-mata karena cinta apda perempuan. Namun pada beberapa aspek.

Lantas apakah arti angka 93 yang ia tulis di kardu dan ia tunjukkan puncak Everest. Ini adalah angka kawasan pinggiran Prancis yang ia banggakan. Dan film Prancis layak Anda catat sebagai pesaing berat film-film Hollywood.

Simak trailernya di: THE CLIMB TRAILER   (*)

 

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled