Gara-Gara Ponsel Lipat, Samsung dan Huawei Saling Ejek

SINYALMAGZ.com – Seperti diketahui, Samsung dan Huawei merupakan dua vendor pertama yang mengumumkan ponsel layar lipat. Samsung mengambil waktu lebih awal untuk meluncurkan ponsel lipat pertamanya, yaitu Galaxy Fold, pada tanggal 20 Februari 2019 bersamaan dengan peluncuran Galaxy S10.

Empat hari kemudian, giliran Huawei mengumumkan Mate X yang menjadi nama ponsel lipatnya.

Perhatian media pun sempat tersita oleh desain yang disuguhkan Huawei Mate X, di mana bodinya tampak lebih ramping dibanding Galaxy Fold.

Namun “perang” antara kedua vendor tersebut tidak hanya sampai di situ saja. Pasalnya, CEO Huawei, Richard Yu, sempat mengatakan bahwa awalnya Huawei juga ingin merancang ponsel lipat mirip Samsung, yakni dengan layar depan dan layar dalam berukuran tablet. Namun ia mementahkan ide tersebut karena dianggap tidak terlalu menarik.

“Saya rasa memiliki dua layar, satu layar di depan dan belakang, membuat ponsel sangat berat.”, ujar Yu menyindir Galaxy Fold, seperti dikutip Business Insider, Minggu (17/3/2019).

“Kami memiliki beberapa solusi (desain), tapi kami membatalkannya, Kami memiliki tiga proyek secara bersamaan. Kami memiliki sesuatu yang lebih baik dari itu (Galaxy Fold), saya membatalkannya. Itu sangat buruk.”, umbar Yu.

Samsung Galaxy Fold vs Huawei Mate X

Namun, baru-baru ini, giliran Samsung yang menjawab sindiran Huawei tersebut. Adalah Eui-suk Chung, wakil kepala riset dan pengembangan Samsung, yang menjawab sindiran Yu tersebut.

Ia mengatakan bahwa layar yang dilipat ke luar seperti Huawei Mate X rentan rusak, karena tidak terlindungi saat terlipat. Jika diamati, pendapat Chung tidak sepenuhnya salah.

Desain plastik yang menutup layar OLED Hauwei Mate X memang jauh lebih rentan terhadap goresan, karena tidak terlindungi.

“Anda membukanya seperti buku, Menutupnya juga seperti buku. Ini jauh lebih natural daripada menggunakannya dengan cara lain. Jadi, kami melakukannya (membuat desain Galaxy Fold dengan dua layar), walaupun ada banyak tantangan teknis.”, ujar Chung, sebagaimana dilansir dari BGR, Minggu (17/3/2019).

Selain itu, Chung juga sesumbar bahwa Galaxy Fold menawarkan daya tahan baterai yang lebih baik, karena daya yang tersedot lebih kecil ketika pengguna melipatnya ke mode smartphone.

Meski demikian ia tidak menampik adanya kritik terkait desain Galaxy Fold, di mana lipatannya tidak sempurna. Tampak ada celah antar-layar di dalam saat perangkat dilipat.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled