Telkomsel Tak Akan Matikan 2G

PROSES penataan kembali (refarming) spektrum frekuensi 900 MHz yang belum lama ini selesai, memberi dampak sangat positif bagi Telkomsel, dan setidaknya juga bagi Indosat yang juga terkena refarming dan bagi pelanggan keduanya. Spektrum 800 MHz dan 900 Mhz milik kedua operator itu bersaling-silang, sehingga dirasakan tidak efisien untuk memberi layanan kepada pelanggan.

Kini, 15 MHz milik Telkomsel sudah berdampingan (contiguous) dan hasilnya, unduhan (download) bisa meningkat dari semula ketika terpisah hanya 35 Mbps, menjadi lebih dua kali lipat, 75 Mbps. Telkomsel pun sudah mampu merambah ke teknologi 4,9 G, dengan massive MIMO (multiple in multiple out) 8TX8R (8 antena tranmit dan 8 antena penerima- receiver) hingga 64T64R.

Spektrum rendah di 900 MHz tadi membuat cakupan layanan 4G yang lebih luas, sehingga – dalam kaitan dengan angkutan Ramadhan dan Lebaran 2019 – antara dua pelabuhan penyeberangan Merak – Bakauheni hanya dibutuhkan dua BTS. Satu BTS (base transceiver station) di pelabuhan Merak dan satu lagi di Bakauheni.

Refarming juga membuka kemungkinan pemanfaatan spektrum 900 MHz untuk layanan generasi keempat (4G LTE), walaupun  selama ini spektrum itu lebih digunakan untuk layanan 2G dan 3G. Dari sejumlah 200.000 BTS, sebanyak 50.000 di antaranya masih menggelar layanan 2G yang sebetulnya kurang efisien atau boros dalam memanfaatkan frekuensi.

Walaupun demikian, menurut Direktur Utama PT Telkomsel, Ririek Ardiansyah di Bali Selasa (30/4), berbeda dengan operator lain, pihaknya tidak berencana mematikan layanan 2G, “Mungkin sampai 10 tahun lagi,” katanya.

Sementara menurut Direktur Jaringan PT Telkomsel, Bob Apriawan, dari 15 MHz di spektrum  900 MHz, selebar 10 MHz untuk layanan 4G, dan selebar 5 MHz selebihnya untuk layanan 2G, sebagian untuk Internet of Things (IOT).

Di sisi pendapatan, menurut catatan, layanan 2G memang makin menurun dibanding pendapatan dari layanan data, 39 persen berbanding 61 persen. Layanan 2G umumnya berupa suara dan SMS yang makin ditinggalkan karena adanya layanan WA, Line atau layanan berbasis data lainnya.

Meskipun tidak akan menutup layanan 2G sampai segera habis sendiri, PT Telkomsel sangat giat merangsang masyarakat pelanggan untuk pindah dari layanan 2G langsung ke layanan 4G dan kelak 5G. Proses migrasi tidak akan melewati generasi ketiga (3G), karena generasi ini masih kalah efisien dibanding 4G.

Direktur Pemasaran PT Telkomsel, Sukardi Silalahi menyarankan kepada pelanggan 2G yang sudah menggunakan ponsel pintar untuk mengganti kartu SIM-nya menjadi kartu 4G di Grapari. Untuk itu Telkomsel menyediakan berbagai bonus, antara lain bisa mengikuti undian dengan 7.464 hadiah, tersedianya 2.177 tiket mudik berbagai moda angkutan darat, laut dan udara serta bonus di dunia gaming (permainan). ***

 

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled