Tokoh Sentral Dibalik Sukses Supercell

sinyal.co.id

Bisnis-bisnis yang dibangunnya selalu berhubungan dengan game.

Bisnis-bisnis yang dibangunnya selalu berhubungan dengan game.

Ada yang masih ingat dengan game fenomenal Clash of Clans? Sebagain besar orang pasti masih memainkannya hingga saat ini. Keberadaan Klan dalam game ini menjadi menarik. Pasalnya para pemain bisa berinteraksi satu sama lain dan merencanakan serangan. Bahkan ada juga klub nongkrong yang terbentuk dari Klan dalam game ini.

Atau game Boom Beach? Game strategi perang di pantai yang tak kalah serunya dengan Clash of Clan. Juga game pertanian Hay Day. Baru-baru ini muncul lagi game serupa, yakni Clash Royale. Mirip Clash of Clan, hanya saja di game ini pemain hanya bisa melawan satu pemain lain dalam sekali kesempatan. Tidak bisa melakukan perang antar klan seperti di Clash of Clan.

Dibalik game-game yang laku keras di seantero dunia itu, ada Ilkka Paananen. Pengusaha asal Finlandia ini sukses mewujudkan mimpinya untuk menciptkan game yang terus dimainkan hingga saat ini.

Ilkka sebenarnya bukanlah orang baru dalam bisnis start-up. Berbagai usaha start-up dilakoni untuk memuaskan hasratnya. Pria ini amat mencintai game. Bisnis-bisnis yang dibangunnya selalu berhubungan dengan game. Bersama dengan seorang temannya, Mikko Kodisoja, ia membangun sebuah start-up bernama Sumea pada tahun 2000.

Bisnis berjalan dengan baik. Hingga pada tahun 2004, Sumea diakuisisi oleh sebuah perusahaan game bernama Digital Chocolate. Usai akuisisi itu, Digital Chocolate berganti nama menjadi Digital Chocolate Helsinki. Kala itu, Ilkka dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Eksekutif.

Ilkka sendiri mempunyai mimpi yang besar dalam industri game. Ia bertekad membuat game yang akan terus dimainkan orang selama bertahun-tahun. Jabatan sebagai Direktur dalam perusahaan baru itu nyata tak mampu membendung hasrat Ilkka untuk mewujudkan impiannya. Akhirnya tahun 2010, ia beserta kelima rekannya memutuskan untuk hengkang dari Digital Chocolate untuk memulai start-up baru lainnya.

“Satu pelajaran yang bisa kupetik selama ini adalah game terbaik hanya dibuat oleh orang-orang yang terbaik,” begitu kata Ilkka saat hengkang dari Digital Chocolate. Ia bersama rekan-rekannya akhirya membangun SuperCell.

Uniknya, di Supercell, Ilkka tidak memberlakukan birokrasi di dalamnya. Bisa dibilang, Supercell memiliki struktur yang datar. Semua pekerjaan di Supercell dilakukan secara berkelompok berisi lima hingga delapan orang.

Ilkka juga menekankan pentingnya transparansi dalam perusahaannya itu. Untuk itu, setiap orang dalam Supercell, termasuk juga CEO, setiap pagi akan menerima sebuah email. Isinya adalah detail perkembangan dari berbagai proyek yang mereka lakukan.

Inspirasi Ilkka soal game adalah game legendaris World of Warcraft yang masih dimainkan oleh orang hingga saat ini. Selain itu, perusahaan game yang juga berasal dari Finlandia, Rovio, turut menjadi role model bagi Ilkka. Keberhasilan Angry Birds dengan segala franchise nya sangat menginspirasi Ilkka kala itu. Tekadnya membuat game yang tak lekang oleh waktu semakin menggebu.

Di bawah kepemimpinan Ilkka, Supercell mulai memproduksi game pertamanya. Tahun 2011, Supercell merilis game Gunshine.net. Sayangnya, usaha pertama perusahaan ini mesti gagal. Setahun berjalan, game ini terpaksa harus dihentikan. Bayangan Ilkka soal game yang terus dimainkan orang belum terpenuhi. Pasalnya, kala itu Gunshine.net hanya bisa dimainkan melalui PC dengan konseksi internet.

Percobaan kedua bahkan lebih mengenaskan. Game mobile pertama Supercell hanya bertahan tidak sampai dua bulan. Peredarannya langsung dihentikan.

Dua kegagalan tak lekas membuat Ilkka dan timnya merasa putus asa. Tahun 2012, setelah pekerjaan yang amat berat, akhirnya mereka merilis game Hay Day. Sebuah game pertanian yang memang didesain untuk layar sentuh. Tak disangka-sangka, yang awalnya tidak memiliki pemain, game ini keluar sebagai game pertama Supercell yang sukses di pasaran.

Di tahun yang sama, Clash of Clans juga dirilis. Hasilnya pun diluar dugaan. Game ini meledak di pasar. Bahkan hingga 4 tahun sejak rilis, game ini masih banyak dimainkan oleh orang. Impian Ilkka dan timnya untuk membuat game yang terus dimainkan oleh orang akhirnya tercapai. Meski begitu, Ilkka tak berhenti sampai situ. Ia beserta timnya di Supercell terus membuat game.

Hingga akhirnya di tahun 2014, game Boom Beach juga berhasil masuk dalam kategori top free di Play Store. Semangat Ilkka makin menggebu. Supercell kembali memproduksi game dan kembali menemui kegagalan di pasar.

Terakhir, Clash Royale, yang memiliki konsep hampir sama dengan Clash of Clans juga meledak di pasar dan kembali memasuki kategori Top Free di Play Store.

Ilkka dikenal sebagai pribadi yang ramah. Keputusannya menghilangkan birokrasi dalam perusahaannya pun menjadi salah satu kelebihan yang dimilikinya. Menurutnya, lebih baik membiarkan timnya berkonsentrasi melakukan pekerjaan mereka dengan baik daripada harus dipusingkan dengan proses birokrasi. Oleh karena itu, ia membuat sel-sel yang terdiri dari lima hingga delapan orang dalam Supercell.

“Ia sangat rendah hati, tidak egois, sederhana, dan tidak mentoleransi politik,” ujar Kevin Comolli, seorang investor Supercell mengenai Ilkka Paananen.

Kecintaannya akan game membuat Ilkka tidak berorientasi pada uang. Orientasinya hanya tertuju pada game dan bagaimana membuat game yang menyenangkan. Makanya, ketika ditanya berapa pendapatan yang diperolehnya, Ilkka hanya menjawab “Saya tidak pernah bekerja untuk uang, jadi itu tidak terlalu berpengaruh untuk saya.” Baginya, kesenangan dalam bermain game itulah yang mampu membuat sebuah game bertahan lama. Toh akhirnya, ia pun sukses menciptakan game yang membekas di pikiran para pemainnya.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled