Per 25 Januari, XL Axiata Masih Tawarkan Rp 785 Miliar Obligasi dan Sukuk

SINYALMAGZ.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) masih menawarkan Rp 785 miliar dalam memenuhi target penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2019 dan sukuk ijarah berkelanjutan II tahap II tahun 2019 senilai total Rp 2 triliun.

Surat pendaftaran kedua efek kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia kemarin (24/1/19) menunjukkan sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 406 miliar untuk obligasi, dan Rp 379 miliar untuk sukuk akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).

Perseroan sudah lebih dulu mendapatkan pesanan berupa komitmen pembelian dari investor senilai total Rp 1,21 triliun dalam periode penawaran awal kedua efek utang tadi.

Kupon bunga dan imbal hasil obligasi-sukuk tenor setahun sudah ditetapkan emiten setara 7,9 persen, 3 tahun 8,65 persen, 5 tahun 9,25 persen, 7 tahun 9,7 persen, dan 10 tahun setara 10 persen.

Perusahaan menetapkan tanggal penjatahan penawaran efek utang tersebut pada 6 Februari 2019, sehingga menjadi batas akhir pemesanan.

Efek tersebut akan dicatatkan di bursa pada tanggal 11 Februari 2019 mendatang.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas.

Penawaran obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2019 dan sukuk ijarah berkelanjutan II tahap II tahun 2019 ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan I dan sukuk ijarah berkelanjutan II dengan target masing-masing Rp 5 triliun.

XL Axiata Bakal Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 2 Triliun

Sebelumnya, XL Axiata dilaporkan akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai total Rp 2 triliun.

Obligasi ini paling lambat akan ditawarkan kepada investor pada awal Februari 2019 dengan kisaran bunga mulai dari 7,90 persen hingga 10,00 persen.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), surat utang ini terdiri dari obligasi konvensional senilai Rp 1 triliun dan sukuk ijarah dengan nilai emisi yang sama.

Rencananya, seluruh dana dari instrumen utang ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled