TOKOPEDIA
Seperti Bukalapak, tahun 2009 berdiri Tokopedia. Pendirinya William Tanuwijaya dan Leonardus Alpha Edison. Hadir melihat sulitnya orang mencari barang yang diinginkan, juga repotnya para penjual yang pasarnya terbatas. Tokopedia lalu jadi marketplace.
Awalnya gencar mengajak para UMKM untuk ambil bagian. Bahkan untuk hal itu, Tokopedia harus berkeliling memberikan pemahaman tentang berbisnis dan memanfaatkan jalur online sebagai sebuah toko yang gratis.
Tokopedia lalu dilirik oleh berbagai investor. Ada Softbank Telecom Corp., East Ventures, CyberAgent Ventures dan yang paling menghebohkan adalah AliBaba. Total ada delapan venture yang andil memberikan investasi.
Dengan pendanaan yang besar, Tokopedia bisa melakukan promosi dan iklan ke berbagai media. Jor-joran kampanye Tokopedia membuat namanya tertanam di kepala publik. Di tengah gairah iklan yang redup, Tokopedia justru meramaikan beragam fasilitas media tradisional maupun elektronik.
Hingga kini, rata-rata jumlah pengunjung bulanan ke Tokopedia mencapai 117 juta akun. Hal ini menempatkan Tokopedia sebagai perusahaan online asli Indonesia yang memiliki pengunjung terbanyak (kendati sejajar dengan Lazada). Jumlah karyawannya menembus 1.600 orang.
Berbagai keperluan barang dan jasa ditawarkan di Tokopedia. Pemerataan ekonomi dan memajukan pengusaha baru adalah salah satu harapan Tokopedia. Nyatanya jumlah pebisnis baru di Tokopedia mencapai 70 persen.
Tokopedia berlari kencang. Tahun 2015 valuasi perusahaan ini telah mencapai 1 miliar dolar alias berstatus unicorn. Selanjutnya di era financial technology, Tokopedia pun turut berkecimpung. (*)
