Peneliti: Charles Darwin Idap Penyakit Lyme Semasa Hidupnya

SINYALMAGZ.com – Kesuksesan Charles Darwin, sebagai seorang naturalis sekaligus salah satu orang yang berkontribusi atas lahirnya teori evolusi, ternyata tidak berbanding lurus dengan kondisi kesehatannya.

Selama hidupnya, Darwin ternyata mengeluhkan begitu banyak penyakit yang berbeda.

Penulis “On the Origin of Species” ini membuat banyak catatan mengenai kesehatannya. Ia menyebut sejumlah masalah yang meliputi getaran otot, serangan panik, vertigo, jantung berdebar, sesak napas dan masalah pencernaan seperti muntah dan perut kembung.

Masalah kesehatannya bahkan sudah dimulai ketika Darwin masih seorang pelajar, dan terus berlanjut hingga kematiannya pada tahun 1882.

“Kumpulan gejala aneh Charles Darwin menantang para ahli medis pada zamannya untuk menjelaskan,” kata Jeffrey M. Marcus, profesor di Departemen Ilmu Biologi Universitas Manitoba.

“Dia mencoba berbagai perawatan. Banyak orang baik di zaman Darwin maupun sekarang curiga, jika hipokondria penyebab kesengsaraan Darwin.”, tambahnya.

Meski kondisi kesehatannya buruk, Darwin mampu hidup hingga usia 73 tahun dan diduga meninggal karena serangan jantung.

Namun mengingat riwayat kesehatannya yang beragam, sejarawan pun masih berusaha mendiagnosis penyakit Darwin setelah kematiannya.

Dalam penelitiannya, mereka menemukan lebih dari 40 diagnosis yang berbeda, termasuk di antaranya adalah penyakit Chagas, lupus sindrom iritasi usus, dan lain-lain.

Terbaru, sebuah penelitian yang diterbitkan di Denisea menggunakan deskripsi dalam buku harian serta surat-surat Darwin untuk mengevaluasi kembali gejala sakit serta menggambarkan kembali kesehatannya.

Peneliti Erwin Kompanje dan Jelle Reumer mencatat bahwa Darwin kemungkinan menderita penyakit Lyme. Gejala pada Darwin cocok dengan tanda-tanda seseorang yang terjangkit penyakit Lyme.

Ia tertular penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Borrelia melalui kutu.

Penyakit ini diketahui menyebabkan gejala neurologis (seperti kepanikan), vertigo, gemetar, serta masalah pencernaan dan kulit seperti yang dijelaskan oleh Darwin.

“Kami menganggap penyakit Lyme sebagai diagnosis penyakit Darwin yang lebih masuk akal dibandingkan dengan diagnosis lainnya.”, jelas Kompanje.

Peneliti juga berpendapat, Darwin tertular penyakit tersebut selama di Inggris.

Meski demikian, masih ada keraguan mengenai vonis tersebut. Hal ini mengingat penyakit Lyme terkenal sulit didiagnosis dan dapat dibilang sebagai “peniru ulung”, karena kemiripannya dengan banyak penyakit lain.

“Gejala Lyme tidak konsisten antara satu pasien dengan yang lain.”, tambah Marcus, peneliti lain yang tak terlibat dalam studi.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled