Ponsel pintar kasta tinggi 4G LTE berkemampuan unduh sampai 300 megabit per detik harganya di atas Rp10 juta.
Lalu kenapa mesti seolah mengejar bayangan, pelanggan disuruh migrasi ke generasi kelima (5G) yang dijamin bisa mengirim data secepat 3 gigabit per detik.
Padahal 30 persen masyarakat pelanggan ada di lapisan yang bukannya tidak mau, tetapi tidak mampu membayar paket data mahal.
Operator seluler diiming-imingi keuntungan yang sangat tinggi oleh para vendor jika mau membeli teknologi 5G buatan mereka.
Laporan Ericsson tentang potensi pertumbuhan bisnis menyebutkan, akan ada pertumbuhan laba bagi operator seluler dunia sampai 34 persen, atau senilai 582 miliar dollar AS pada tahun 2026.
