Internet of Things Bisnis Menggiurkan

sinyal.co.id

Internet of Things (IoT) kemungkinan akan terlaksana di Indonesia di tahun 2019.

Internet of Things (IoT) kemungkinan akan terlaksana di Indonesia pada tahun 2019.

Membuat masyarakat melek teknologi, melancarkan perdagangan dengan mudah diaksesnya informasi pasar, membuat pelajar dan mahasiswa mudah mengakses bahan pelajaran atau bahan kuliah, bisa dilakukan jika infrastruktur telekomunikasi pita lebar masuk ke pedalaman. Semua informasi bisa direngkuh, baik yang bernilai ekonomi, keamanan maupun sosial.

Namun kenikmatan berselancar di dunia maya kini baru dirasakan mayoritas masyarakat perkotaan, yang prasarana pita lebarnya (broadband) dibangun operator telekomunikasi. Kawasan terpencil, pinggiran, terlupakan karena operator menganggap tidak ekonomis.

Padahal, industri telekomunikasi akan lebih berkembang luas, antara lain dengan kemunculan aplikasi Internet of Things (IoT), karena mencakup segala segi kehidupan masyarakat. Contoh kecil IoT, seseorang yang bepergian, sampai ke luar negeri sekalipun, tiba-tiba ingat belum mematikan listrik di kamar tidur, atau malah belum mematikan kompor. Dengan IoT, ia bisa mengontrol segala jenis kegiatan di rumahnya, termasuk mengatur jadwal pemberian makan hewan peliharaan.

Upaya pemerintah (Kementerian Komunikasi dan Informatika – Kominfo) memberi layanan ke masyarakat pinggiran dan tertinggal dimulai dengan menggelar jaringan Palapa Ring dari ujung Tanah Air paling timur (Papua) sampai paling utara (Aceh). Jalur serat optik lewat laut itu kemudian menyambung ke jalur yang dibangun operator, misalnya Samarinda – Balikpapan yang dibangun PT XL Axiata, atau Manado – Makassar yang dibangun PT Telkom.

Operator juga membangun jalur trans Sumatera, trans Jawa sepanjang rel kereta api dan lingkar-lingkar di antaranya untuk memberi pilihan jika salah satu jalur terputus. Di kawasan yang dilewati serat optik tadi penduduk sudah dapat mengakses layanan pita lebar yang dapat menyajikan transmisi data besar, sampai sekitaran 100 mega bit per detik (Mbps). PT Telkom selama ini sudah membangun jaringan serat optik sepanjang 82 ribu kilometer, PT XL Axiata dan PT Indosat sekitaran 40 ribu kilometer.

Di kawasan yang baru tersambung, sampai kelurahan, kapasitas transmisi serat optik belum akan sebesar itu, mungkin sekitaran satu mega, yang sementara sangat cukup. Palapa Ring akan menyediakan kapasitas yang jauh lebih besar, yang diharapkan akan dapat disajikan oleh operator-operator telekomunikasi lewat dan USO (universal service obligation) yang dihimpun oleh para operator dari sebagian kecil pendapatannya. Sementara biaya akses serat optik Palapa Ring dihitung serendah mungkin bahkan bisa gratis untuk operator yang mau membangun di kawasan-kawasan tertinggal tadi.

Saat ini, aplikasi IoT tengah menjadi tren dan berpotensi jadi bisnis yang menggiurkan dan pemerintah lewat PP No 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik akan membatasi jumlah pemain aplikasi IoT asing agar lokal bisa berkembang. Sumber pakar menyebutkan, perangkat IoT tumbuh pesat dari 3,1 miliar pada 2015 menjadi 8,6 miliar perangkat pada 2020, dengan nilai naik dari 250 miliar dollar AS menjadi 583 miliar dollar AS.

Pihak Kementerian Kominfo sendiri mengungkapkan, dengan selesainya Palapa Ring, pada tahun 2019 perangkat IoT akan dapat terkoneksi ke jaringan internet.

Hendro

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled