Kulak Kulik Masa Alexander Rusli Bersama Indosat Ooredoo

SINYAL.CO.ID

Kamis ini, Selular Business Forum membuat tajuk tentang “50 Tahun Indosat Ooredoo, Who’s Next?”. Melalui forum diskusi ini, partisipan di ajak untuk kembali meniliki rekam jejak kinerja operator. Hal ini ditambah sexy dengan berita turunnya tahta Alexander Rusli setelah berhasil membuat bermacam manuver hebat untuk memulihkan Indosat Ooredoo dalam persaingannya di tangga nomor satu operator seluler nasional.

Di tahun 2017 ini, Indosat Ooredoo memasuki usianya yang ke-50 tahun. Dalam perjalanan 5 tahun terakhir Indosat dihadapi dengan perubahan Industri yang sangat menantang dimana industri telco dipaksa harus berubah dari legacy-nya selama bertahun-tahun.

Hal ini tentu menjadi tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh operator untuk dapat terus mempertahankan eksistensi bisnisnya. Tidak mudah tentunya karena perubahan ini membutuhkan expertise yang juga sangat jauh berbeda.

Dengan jumlah operator mencapai 11, industri selular Indonesia bisa dibilang paling liberal di dunia. Kompetisi yang sangat ketat membuat perang tarif tak terelakan. Namun hasil dari perang tarif yang merebak sepanjang 2007 – 2012 rupanya membuat sebagian besar kinerja operator menukik tajam.

Tak terkecuali dengan Indosat, Perseroan mencatat rugi Rp 71,1 miliar pada triwulan pertama 2013. Kerugian itu membengkak 214{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} dibandingkan posisi pada periode yang sama 2012 sebesar Rp 22,6 miliar. Utamanya disebabkan rugi kurs, imbas masih besarnya beban hutang dalam dollar. Untuk mengembalikan bandul kejayaan, tim manajemen Indosat yang dipimpin oleh Alexander Rusli segera bergerak cepat. Langkah transformasi dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari jaringan, bisnis, IT Support, organisasi dan SDM, hingga meningkatkan kualitas layanan pelanggan.

Untuk mempercepat upaya perusahaan menjadi digital company terdepan, pada November 2015, Indosat melebur menjadi Indosat Ooredoo. Dengan identitas baru, perusahaan terpacu untuk menghadirkan layanan digital yang lebih mudah diakses, tarif yang simpel, jaringan yang dapat dijangkau di semua tempat dan metode pelayanan ke pelanggan yang lebih akrab dan bersahabat.

Upaya gigih yang dilakukan Alex Rusli dalam melakukan transformasi tak sia-sia. Setelah cukup lama menderita kerugian, kinerja keuangan Indosat Ooredoo mulai menghijau. Hal ini terefleksi dari laporan kinerja 2016. Laba bersih yang berhasil dibukukan mencapai Rp 1,1 triliun. Meningkat184,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Momentum di 2016, berlanjut dengan pertumbuhan yang kuat pada semester pertama 2017, yakni kenaikan laba bersih sebesar 83,2{6d4da31955223774f92dce3d293cb7e669764550633ee25cdb7e9d5f0678e9b3} sebesar Rp784,2 miliar. Di bawah kepemimpinan Alex Rusli, Indosat Ooredoo melewati proses program transformasi yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan laba bersih yang positif sebagai hasil dari pertumbuhan konsumen yang tinggi.

 

penulis: Imam Ali

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled