Warga Kota Ini Pernah Menjadi Kanibal Saat Dikepung Nazi Jerman

SINYALMAGZ.com – 75 tahun lalu, Nazi Jerman yang berniat menginvasi Uni Soviet melakukan blokade militer paling parah sepanjang sejarah manusia. Kala itu, pasukan Wehrmacht mengepung sebuah kota yang diabadikan atas nama pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin, yakni Leningrad.

Dikutip dari Mirror, Senin (11/2/2019), pengepungan kota Leningrad, atau yang dikenal dengan Siege of Leningrad, terjadi mulai dari tanggal 8 September 1941 hingga 27 Januari 1944. Atau lebih tepatnya 872 hari.

Pengepungan ini pun laksana “neraka” bagi warga kota Leningrad. Bagaimana tidak, mereka harus hidup serba kekurangan, karena Nazi Jerman memblokade seluruh akses masuk dan keluar kota.

Dan ketika hari berubah menjadi minggu, bulan, dan tahun, musim dingin tiba hingga mencapai suhu minus 40 di kota Leningrad.

Hal ini membuat warga kota Leningrad semakin tambah sengsara, karena terperangkap, lapar, dan terus-menerus dibombardir oleh pembom Nazi Jerman.

Sebagian besar warga meninggal karena kelaparan. Namun, beberapa orang mulai kehilangan akal sehatnya.

Ya, warga kota menjadi Kanibal!

Warga kota yang meninggal akibat pemboman Nazi Jerman, mulai dikerumuni yang masih hidup.

Mayat tersebut bukan dievakuasi atau dikuburkan, namun dimutilasi untuk dimasak sebagai santapan.

Mayat bergelimpangan di kota Leningrad,

Seorang warga yang selamat dari pengepungan, Aleksandra Liubovskaia, menceritakan bagaimana sengsaranya warga kota Leningrad kala itu, saat terjadi pengepungan.

“Semua orang layu, payudara mereka cekung, perut mereka sangat besar, dan tulang mencuat keluar melalui kerutan kulit.”

Warga lainnya yang selamat, Berta Zlotnikova, berkata bahwa dirinya menjadi “binatang” karena terpaksa memakan mayat manusia untuk bertahan hidup.

“Saya menjadi binatang. Tidak ada perasaan lebih buruk daripada ketika semua pikiran Anda tentang mendapat makanan.”

Pasca pengepungan berakhir, tercatat sebanyak dua juta orang tewas akibat insiden Pengepungan Leningrad pada Perang Dunia II tersebut.

Namun masalah lain muncul, warga yang sudah terlanjur “ketagihan” daging manusia, tidak mau lagi mengkonsumsi makanan selayaknya

Dan untuk mengantisipasi hal itu, pihak Uni Soviet menangkapi mereka yang masih merindukan “lezatnya” daging manusia.

 

Halaman selanjutnya:

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled