Women20 Kurangi Diskriminasi Perempuan

WWW.SINYALMAGZ.COM – Memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan akan jadi fokus prioritas Women20 (W20) Presidensi Indonesia tahun ini dan berharap para pemimpin menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Agar jadi pusat diskusi global dalam jalur pemulihan ekonomi pasca Covid-19, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan investasi untuk pertumbuhan inklusif.

Dibutuhkan komitmen untuk mengurangi diskriminasi terhadap perempuan untuk berpartipasi aktif dalam pemulihan masa pandemi, dan dalam perekonomian. Perlu dipastikan tidak ada lagi perempuan termarjinalisasi dalam pemulihan pembangunan dan membuka akses setara dalam layanan kesehatan bagi perempuan.

Misi W20 Presidensi Indonesia, mempengaruhi komitmen tingkat tinggi pada  G20 Summit (Communique) agar memuat agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di negara-negara G20. “Apalagi, pada beberapa Kepresidenan G20 sebelumnya, fokus gender dalam keseluruhan deklarasi masih kecil, tidak pernah melebihi 8 persen,” kata Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi.

Dalam Komunike Pemimpin G20 pada 2014, para pemimpin menyetujui pengurangan kesenjangan dalam tingkat partisipasi kerja antara laki-laki dan perempuan di negara-negara G20 sebesar 25 persen pada 2025, katanya.

Menurut Co-Chair W20 Presidensi Indonesia, Dian Siswarini, dengan memegang presidensi G20 dan W20, Indonesia menempatkan diri sebagai sentral diplomasi di antara 20 negara ekonomi terbesar dengan berpegang pada penyelesaian empat isu prioritas dari W20. Engagement Group W20 agar juga mampu mengaktifkan gerakan maupun pemikiran baru perempuan, “Bukan hanya di ranah global tapi juga di dalam negara anggota G20 sendiri dengan didukung oleh best practices sebagai katalis.”

Isu prioritas

W20 Presidensi Indonesia setahun ini akan mengangkat empat isu prioritas, pertama mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian. Kedua, mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola perempuan.

Ketiga, mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan, dengan fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan. Keempat, tanggapan kesehatan yang setara gender.

Posisi Indonesia juga diharapkan mendekatkan rakyat Indonesia khususnya daerah yang menjadi tempat pelaksanaan agenda G20 juga W20 kepada proses diplomasi. Indonesia akan semakin dikenal karena keberagamannya, menarik kunjungan wisatawan, hingga membuka kesempatan investasi yang didukung berbagai program yang akan dibentuk selama presidensi.

Forum W20 akan dibagi ke beberapa agenda utama yang disebut Women20 Summit dan agenda tambahan atau side events. Kawasan wisata Likupang di Minahasa Utara, Sulawesi Utara akan menjadi lokasi side event pertama W20 pada 14-16 Februari 2022.

Pada pertemuan yang digelar secara hybrid, akan hadir sekitar 150 orang peserta termasuk perwakilan dari para negara anggota G20 yaitu Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan. Lalu  Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.

Akan hadir antara lain Bathylle Missika,  Head of Division-Networks, Partnerships and Gender, OECD Development Centre, selain Prof Mari Miura, Professor of Political Science Sophia University sekaligus committee member W20 Jepang. Juga  Salma Al Rashid, W20 Sherpa Arab Saudi, dan Martina Rogato, W20 Sherpa Italia.

Wisata kelas dunia

Penyampaian perspektif dan rekomendasi akan dilakukan Minah Kang dari Korea Selatan, Nursyahbani Katjasungkana dan Andy Yentriyani dari Indonesia, serta Erin Watson dari Australia.

Akan hadir langsung untuk memberikan opening speech di lokasi pertemuan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bintang Puspayoga, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan Ketua Umum Kowani, Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo M.Pd.

Sebagai lokasi side events dari W20 Presidensi Indonesia, Likupang akan dikenalkan sebagai destinasi wisata unggulan ini ke dunia internasional setelah  ditetapkan pemerintah sebagai destinasi wisata super prioritas. Saat ini ekosistem wisata terpadu sedang dibangun dan diharapkan akan menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Seluruh agenda W20 Presidensi Indonesia hingga Oktober 2022 nantinya akan digelar bertahap di beberapa titik destinasi prioritas di Indonesia. Pelaksanaannya bekerja sama dengan International Knowledge Partners, badan PBB, organisasi masyarakat sipil, akademisi, badan pemerintah hingga sektor swasta.

Setelah di Likupang, W20 Summit akan dilaksanakan di Batu, Jawa Timur, dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Maret 2022, Manokwari, Papua Barat, pada Mei 2022, Danau Toba, Sumatera Utara pada Juli 2022, dan Denpasar, Bali pada September – Oktober 2022. (hw)

 

,,

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Sinyal Magazine
Login/Register access is temporary disabled